Polisi Usut Oknum di Percetakan Negara yang Bocorkan Soal UN

Kompas.com - 15/04/2015, 18:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso mengatakan, pihaknya tengah mengusut kasus pembocoran soal Ujian Nasional (UN) yang diduga dilakukan oleh oknum di perusahaan percetakan negara.

"Tim kita dari Cyber Crime yang mengusut itu. Kemungkinan melibatkan oknum percetakan negara," ujar Budi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Budi mengatakan bahwa pengusutan berawal dari laporan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ke Bareskrim, Selasa (14/4/2015). Polisi langsung mengusutnya dengan melibatkan sejumlah direktorat.

"Sekarang masih diikuti oleh tim kita. Sedang kita dalami terus informasi ini. Nanti kalau sudah bulat, kami beritahu," ujar Budi. (baca: Mendikbud: Percetakan di Jakarta yang Unggah Soal UN)

Penyelidikan sementara, lanjut Budi, pelaku diduga bekerja seorang diri dan bukan bagian dari sindikat yang terorganisir. Namun, hal itu tentu butuh pembuktian. Budi berharap pelaku dapat segera ditangkap.

Menteri Pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, pengunggah soal-soal UN di tempat penyimpanan data (drive) Google adalah perusahaan percetakan di Jakarta.

"Secara umum yang melakukan pengunggahan itu adalah perbuatan ilegal. Pelakunya salah satu perusahaan percetakan di Jakarta," ujar Mendikbud.

Dia menjelaskan, bocoran itu baru diketahui pada Senin sore. Setelah menerima informasi itu, pihaknya lalu berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Dilakukan pemblokiran, karena itu ada di Google, kami langsung telepon Google," jelas Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau