"Perguruan tinggi merupakan pengawal dan penyangga percepatan pembangunan bangsa. Mahasiswa dan perguruan tinggi harus terjun langsung meningkatkan kualitas kebijakan serta program pemberdayaan masyarakat," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja'far, pada acara penandatanganan MoU Percepatan Pembangunan dan Pengembangan Daerah Perbatasan, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Indonesia memiliki lebih dari 1.700 desa/kelurahan yang berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga. Marwan mengatakan, sinergi dengan perguruan tinggi dapat membantu kementerian merumuskan konsep dan model program pembangunan, memberikan sumber penelitian, serta tata cara pemberdayaan masyarakat sesuai dengan prioritas pemerintah.
Program pembangunan tersebut akan mencakup penataan fisik, sumber daya manusia, sekaligus ideologi nasionalisme berbangsa yang juga dilakukan untuk mengantisipasi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan datang.
“Hal ini tentu karena melihat bahwa wilayah perbatasan memiliki posisi strategis sebagai pintu masuk perputaran barang dan jasa, sekaligus pagar pertahanan keamanan Negara,” ujar Marwan.
Marwan mengatakan, kerjasama tersebut diharapkan memunculkan inovasi baru untuk mengembangkan potensi desa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah tertinggal, wilayah tertentu, dan kawasan transmigrasi.
Adapun kampus yang ikut dalam penandatanganan MoU tersebut adalah Universitas Borneo Tarakan, Universitas Cinderawasih Papya, Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Pattimura Ambon, Universitas Riau, Universitas Samratulangi Manado, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Tanjung Pura Pontianak, dan Universitas Tribuanan Kalabahi Alor Nusa Tenggara Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.