KOMPAS.com - Menyaksikan anak-anak berkebutuhan khusus yang mengalami down syndrome menari pendet memberi kesan lain pada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise. "Anak Indonesia memang hebat," kata Yohana saat memberikan kata sambutan pada acara bertajuk I'am Special di Tribeca, Central Park, Jakarta Barat pada Sabtu (15/8/2015).
Di dalam sambutannya, Yohana mengatakan Indonesia menandatangani Konvensi Hak Anak Internasional. Maka dari itulah, anak-anak Indonesia dilindungi negara untuk menggunakan hak mereka bermain, sekolah, berekspresi, dan berpartisipasi serta berkreasi. Sementara, imbuh Yohana, anak berkebutuhan khusus mendapat perhatian pemerintah melalui Peraturan Menteri Nomor 11/2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus.
Rekor Muri
Acara I'am Special selama dua hari sejak hari ini berisi pertunjukan musik, tari, dan lagu persembahan anak dan remaja berkebutuhan khusus. Tema yang digarap tahun ini adalah Indonesia Tanah Air Beta. Acara ini tak lepas dari peringatan kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2015.
Menurut penyelenggara acara, Yayasan Indonesia Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (YIPABK), pertunjukan tersebut akan menjadi catatan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai keguatan pentas seni anak berkebutuhan khusus dengan ragam seni terbanyak dan terlama. Pada hari ini, 70 pertunjukan digelar dalam durasi enam jam sejak dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Ada sekitara 180 anak berkebutuhan khusus ikut ambil bagian dalam kesempatan itu. Sementara, pengumuman pencatatan Muri akan berlangsung bertepatan dengan peringatan HUT ke-70 Republik Indonesia, 17 Agustus 2015.
Salah satu peserta yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut adalah Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus Kasih Bunda di Jalan Randu II nomor 50 RT 01 RW 10, Kelurahan Jatiraden, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat. Menurut penjelasan Kepala Sekolah Kasih Bunda Imelda Noron, lima orang siswa yakni Andra, Ella, Octora, Jan Soru, dan Mega menari tarian kreasi asal Jawa Barat berjudul tokecang. "Tampil di acara ini adalah kesempatan yang baik bagi anak-anak kami," demikian Imelda Noron.