Perguruan Tinggi Semakin Butuh Perpustakaan Digital

Kompas.com - 27/03/2016, 16:06 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Nasional tengah menyiapkan perpustakaan digital (cyber library) untuk mengimbangi perubahan zaman. Perpustakaan digital tersebut akan banyak memanfaatkan sumber-sumber pustaka elektronik. 

"Dengan open access berupa e-books, e-journals, e-theses, subject gateways, software, conference proceeding, dan pembelajaran bermacam bentuk video yang terhubung dengan ratusan laman perpustakaan pilihan dari seluruh dunia," Rektor Universitas Nasional, Dr El Amry Bermawi Putera, usai memberikan sambutan wisuda Universitas Nasional tahun akademik 2015/2016 di JCC, Sabtu (26/3/2016) kemarin.

El Amry mengatakan, pembangunan perpustakaan itu akan segera dimulai. Dia memastikan dalam satu semester ke depan segala kebutuhan literatur dan bahan bacaan dosen dan mahasiswa dapat tersedia dan diakses kapan dan di mana saja.

Selain perpustakaan digital, lanjut El Amry, pihaknya juga sedang membangun Menara Unas di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan. Pembangunan gedung terdiri dari dua tower dan masing-masing mempunyai tujuh lantai itu sedang memasuki tahap akhir.

"Universitas Nasional menargetkan semester ganjil tahun akademik 2016/2017, gedung yang akan menjadi pusat kegiatan Sekolah Pascasarjana ini akan selesai dan dapat digunakan.

Perubahan zaman

Tahun ini Unas meluluskan 818 orang wisudawan dari berbagai fakultas dan program studi. David Prasetyo Budi Ariyanto dari Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika program studi Teknik Informatika meraih predikat sebagai mahasiswa terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif 4.0.

Ketua Kopertis Wilayah III, Dr Illah Sailah, yang hadir pada acara itu, menambahkan bahwa perpustakaan digital semakin dibutuhkan di era melek teknologi saat ini, terutama ketika semua perguruan tinggi di banyak negara telah melakukan open course dengan membuka akses literaturnya melalui internet. Ini akan sangat dibutuhkan oleh lulusan-lulusannya di masa depan.

"Saat ini perguruan tinggi semakin membutuhkan perpustakaan digital. Dengan melakukan open course itu artinya dapat open registered sehingga jumlah mahasiswa saat ini bisa berkembang lima tahun ke depan mencapai 60 ribu karena bisa berasal dari berbagai daerah, bahkan dari ASEAN. Untuk itu, aset dosen juga harus dikembangkan sesuai kebutuhan zaman," kata Illah.

Saat ini, Unas masuk dalam jajaran 59 besar dari 3.320 perguruan tinggi di Indonesia. Di Kopertis wilayah III, PTS tersebut masuk peringkat 6 dari 331 PTS yang ada di wilayah Jabodetabek.

"Dalam dua tahun terhitung sangat produktif karena mampu menelurkan dua guru besar. Jadi, total saat ini ada 13 orang guru besar," tambah Illah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau