1,9 Juta Pekerja Rumah Tangga di Asia Pasifik Alami Eksploitasi

Kompas.com - 30/05/2016, 13:00 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Secara global, satu dari 13 perempuan penerima gaji dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga. Diperkirakan ada 52 juta pekerja rumah tangga di dunia, dan 41 persen di antaranya berada di Asia Pasifik. Diperkirakan ada 1,9 juta pekerja rumah tangga di Asia Pasifik mengalami eksploitasi.

Demikian temuan U.S. Agency for International Development (USAID) lewat video yang mereka luncurkan IOM X. Video Open Doors: An IOM X Production berdurasi 22 menit itu diproduksi untuk mencegah eksploitasi terhadap pekerja rumah tangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

"Video ini membawa pesan kepada pengguna jasa bahwa hubungan positif dengan pekerja rumah tangga yang didasari rasa saling percaya dan komunikasi yang baik dapat menciptakan rumah yang nyaman," kata Tara Dermott, Ketua Program IOM X, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/5/2016).

IOM X sendiri adalah kampanye inovatif International Organization for Migration (IOM). Tujuannya mendorong migrasi yang aman dan menggerakkan masyarakat dalam menghentikan eksploitasi dan tindak pidana perdagangan orang.

Adapun video tersebut menurutkan kisah tiga keluarga di ASEAN yang memiliki pekerja rumah tangga asal Indonesia, Filipina dan Myanmar. Mereka dipekerjakan di rumah pribadi untuk memberikan layanan membersihkan rumah, mencuci, berbelanja, memasak dan menjaga atau mengurus anak serta orang tua.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Muhammad Anshor, menyatakan mengapresiasi kampanye IOM X Happy Home tersebut untuk membantu menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat agar dapat menghentikan eksploitasi pekerja di sektor rumah tangga.

"Jutaan pekerja sektor domestik di dunia rentan terhadap eksploitasi dan trafficking in person. Ini sangat menjadi perhatian negara-negara anggota ILO, termasuk Indonesia, untuk ditangani," ujarnya.

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Brian McFeeters, menambahkan bahwa tindak pidana perdagangan orang dapat menghambat kesehatan, peningkatan ekonomi, supremasi hukum, pemberdayaan perempuan, dan masa depan anak-anak muda. Dia juga menyatakan dukungannya untuk kampanye regional secara efektif dalam menangani tindak pidana perdagangan orang di kawasan ASEAN.

"Termasuk perlindungan pekerja rumah tangga yang memiliki resiko tinggi terhadap eksploitasi karena kekerasan atau penyalahgunaan yang dapat terjadi secara tersembunyi," ujar McFeeters.

Open Doors: An IOM X Production adalah drama yang terdiri dari tiga bagian mengenai keluarga dan pekerja rumah tangganya. Berlokasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand, ketiga kisah drama ini menceritakan tantangan dari kesibukan masing-masing keluarga, yang mana mereka berupaya mengimbangi tuntutan kerja, pekerjaan rumah tangga dan membesarkan anak, dengan bantuan pekerja rumah tangga yang berasal dari Filipina, Indonesia dan Myanmar.

Di dalam setiap kisahnya keluarga mengalami momen refleksi dan membuat mereka menyadari bahwa setiap orang membutuhkan istirahat. Tidak terpenuhinya kebutuhan pekerja rumah tangga itu dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap keluarga maupun pekerja rumah tangga mereka. Masing-masing kisah dalam video tersebut ditulis, diproduksi dan disutradarai oleh bakat-bakat lokal di masing-masing negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau