10 Staf Kominfo "Berguru" ke Belanda

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Nuffic Netherlands Education Support Office (Neso) Indonesia menandatangani program kerjasama beasiswa. Kesepakatan kerjasama yang dinamai dengan 'Kominfo-StuNed Joint Scholarship Program' itu ditandatangani Rabu (14/9/2016) di kantor Kominfo. 

Kerjasama tersebut akan memaksimalkan kapasitas dan sumber daya kedua lembaga untuk menyediakan lebih banyak beasiswa bagi warga Indonesia yang akan melanjutkan studi pasca-sarjana (master program) terkait bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communications Technology/ICT) di lembaga pendidikan tinggi di Belanda.

"Hal ini sekaligus untuk menghubungkan tujuan Kominfo dalam mengembangkan sumber daya manusia dengan keahlian Belanda di bidang TIK," ujar Ir. Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo.

Program beasiswa tersebut akan ditawarkan kepada staf madya di bidang TIK untuk belajar di bidang yang terkait, yaitu ekonomi (e-commerce, e-business) dan hukum (cyber law, hukum teknologi dan lainnya). Sebanyak maksimum 10 beasiswa akan diberikan selama dua periode yang akan dimplementasi pada 2017 dan 2018.

"Kominfo sendiri sudah punya hubungan panjang dengan Belanda. Setidaknya 5 siswa setiap tahun studi di Belanda," ujar Basuki.

Direktur Nuffic Netherlands Education Support Offices, Han Dommers, menambahkan bahwa pihaknya selalu siap menjembatani kerjasama antara Indonesia dan Belanda dalam pendidikan tinggi, khususnya di bidang TIK. Sampai saat ini teknologi informasi masih merupakan alat pemberdayaan, terutama bagi kaum muda baik di Indonesia maupun Belanda.