Gazan, Juragan Keripik Pisang yang Curi Perhatian

Kompas.com - 21/11/2016, 18:55 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gazan Azka Ghafara (19) keluar sebagai juara kompetisi wirausaha Diplomat Succes Challenge (DSC) 2016. Pria kelahiran Bandung 27 Juli 1995 itu berhasil menyisihkan 10 peserta lain di babak final.

"Dia terpilih karena kemampuan leadership-nya yang menonjol, selain juga berani mengambil keputusan. Dia punya potensi menjadi entrepreneur tangguh," ujar Surjanto Yasaputera, Ketua Dewan Komisioner DSC 2016, Senin (21/11/2016).

Menurut Surjanto, semua finalis tampil istimewa. Namun, usaha keripik pisang milik Gazan menjadi kontestan paling mencuri perhatian.

Sejak tahap awal kompetisi wirausaha ini berjalan, Gazan membawa 'Zanana Chips', --merek kripik pisang yang diproduksinya itu, lolos seleksi. Juri menilai Zanana Chips memahami target pasarnya karena terus berinovasi mengembangkan mekanisme promosi secara kekinian.

Gazan sendiri mengaku sudah menekuni bisnis keripik pisang itu sejak 2 tahun lalu. Di usia 16 tahun, dia sudah memulai bisnis ini dengan mempekerjakan dua karyawan.

"Sejak 2012 saya sudah memproduksi ayam tulang lunak dengan merk Ayam Razet. Tapi, usaha itu bangkrut akibat kurang modal dan lokasi yang sepi,” ujarnya. 

Setahun kemudian, Gazan berdagang risoles dengan membuka tiga cabang. Lagi-lagi, bisnis ini pun gulung tikar karena ditinggal koki.

Gazan menuturkan, suatu hari, setelah bangkrut dari berjualan risoles, tiba-tiba dia ingin makan keripik pisang coklat. Namun, lantaran sulit menemukan camilan itu di Bandung, --mengingat keripik pisang coklat adalah oleh-oleh khas Lampung, Gazan mulai berpikir.

Setelah bertanya ke beberapa teman, dia menemukan jawaban yang sama, ternyata memang sangat susah mencari camilan yang satu ini.

"Dan, banyak juga yang cari keripik pisang coklat Lampung di Bandung!" ujarnya.

Sejak itulah, Gazan tergerak memproduksinya. Dia mengaku yakin bisnis ini bisa berjalan, mengingat produk tersebut laris di Lampung dan bertahan selama belasan tahun sebagai produk oleh-oleh khas daerah itu.

Gazan pun mulai berproduksi. Produk buatannya itu kemudian dia beri nama Zanana Chips.

"Alhamdulillah, sekarang sudah berjalan dua tahun, peminatnya terus meningkat," kata Gazan.

Makanan ringan itu bahkan sudah dia distribusikan ke lebih dari 70 kota di Indonesia, termasuk keluar negeri seperti Malaysia, Jepang, Amerika, Mesir, dan Brunei. Sampai pertengahan 2016 ini, Gazan mampu mendapatkan omzet sekitar Rp 400 juta sampai Rp 450 juta per bulan.

Kini, berkat kemenangannya di DSC 2016, Gazan memperoleh hadiah hibah modal Rp 500 juta dari total hibah yang besarnya mencapai Rp 2 miliar.

"Saya masih ingin memperbanyak jalur distribusi agar makanan ini bisa tersedia di berbagai kota dan mudah ditemukan oleh konsumen," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau