BANDUNG, KOMPAS - Metode pengajaran interaktif dinilai lebih efektif untuk peningkatan kualitas siswa dan guru. Selain lebih menyenangkan, metode itu membuat siswa dan guru lebih mudah memahami materi dan menumbuhkan minat baca keduanya.
"Siswa dan guru lebih antusias menangkap materi pelajaran karena sering bertanya tentang apa yang sudah dibaca dan didengarkan," kata guru kelas II Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasawahan Kota Bandung, Gita Insani Maryam, seusai mengikuti program "Kids Read 2016" di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3).
Acara ini digelar British Council melalui British Council Indonesia Foundation dengan dukungan HSBC Indonesia. Kegiatan itu digelar pada periode Maret-Desember 2016. Pesertanya 30 guru dari 15 SDN di Kota Bandung. Kegiatan dengan tema "The Story So Far" itu menyasar sekitar 2.000 guru dan 24.000 siswa SD di Bandung.
Di Indonesia, program ini baru digelar di Jakarta pada 2015 dan Bandung, tahun lalu. Program yang sama telah berjalan di 13 negara di Timur Tengah dan Afrika Timur sejak 2011.
Gita mengatakan, sebelum ikut program ini, ia kerap mengajar dengan metode satu arah. Ia lebih banyak berceramah sehingga suasana belajar-mengajar kurang efektif, terkesan kaku, dan membosankan.
"Kini, saat metode interaktif ini diterapkan, siswa lebih semangat belajar dan ingin tahu. Sebelum memulai mata pelajaran, siswa akan membaca buku lebih dulu selama 15 menit. Guru menyediakan waktu tanya jawab setelahnya," ujar Gita.
Dorong minat baca
Direktur Pelatihan dan Pengembangan British Council di Indonesia Michael Little mengatakan, program ini bertujuan mendorong pertumbuhan minat baca di kalangan anak-anak. Siswa diberi pemahaman bahwa membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan dan berguna.
"Tidak hanya siswa, guru juga diajak meningkatkan kemampuan belajar mengimbangi aktivitas siswa. Diharapkan metode baru ini dapat menginspirasi guru lain serta dapat ditularkan kepada siswa lain," ujar Little.
Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia Nuni Sutyoko menambahkan, dalam rangkaian kegiatan ini juga diberikan pelatihan metode bercerita kepada orangtua.
Orangtua diharapkan bisa mendampingi anak-anak mereka belajar di rumah dengan pola yang lebih menyenangkan. Dengan demikian, pemahaman anak-anak terhadap mata pelajaran akan jauh lebih baik.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bandung Supardi mengatakan, metode bercerita ini juga melatih kecakapan emosional siswa dalam berkomunikasi dengan orang lain. (SEM)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Maret 2017, di halaman 5 dengan judul "Metode Pengajaran Interaktif Lebih Efektif".