Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Penelitian Makin Tak Diminati

Kompas.com - 29/12/2011, 08:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga-lembaga penelitian Indonesia makin tidak diminati generasi muda. Jumlah dan kualitas peneliti muda yang masuk lebih rendah dibandingkan era kebangkitan industri awal 1980-an.

”Daya tarik lembaga penelitian kini jauh lebih rendah dibandingkan industri dan sektor lain,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Lukman Hakim di Jakarta, Rabu (28/12).

Selain gaji dan insentif terbatas, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan juga makin terbatas. Dulu, pemerintah memiliki anggaran besar untuk menyekolahkan peneliti dan perekayasa ke luar negeri. Kini, beasiswa dari lembaga donor asing tidak berkelanjutan.

Kepala Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Peneliti LIPI Enny Sudarmonowati menambahkan, aturan pemerintah yang membatasi perekrutan pegawai negeri membuat jumlah tenaga baru peneliti makin terbatas. Padahal, mereka dibutuhkan untuk menggantikan peneliti-peneliti senior yang sebentar lagi pensiun.

Pada 2009, rasio pegawai LIPI berdasarkan kualifikasi pendidikan untuk doktor : magister : sarjana adalah 1 : 2 : 6. Idealnya adalah 1 : 2 : 4. Perbandingan tenaga peneliti dengan tenaga penunjang adalah 1 : 3.

Sebagian besar pegawai LIPI saat ini berusia di atas 45-55 tahun. Namun, tenaga pengganti banyak yang belum siap.

Untuk mengatasi kesenjangan peneliti muda dan senior, Enny mengatakan, LIPI merekrut pegawai berkualifikasi pendidikan magister. Selain itu, peneliti muda juga didorong segera melanjutkan pendidikan dengan memanfaatkan kerja sama yang dijalin LIPI dengan lembaga-lembaga lain di luar negeri. ”Ini sangat bergantung pada keaktifan individu peneliti muda ataupun pimpinan di unitnya,” katanya.

Lukman mengatakan, pendidikan lanjutan diharapkan fokus pada bidang penelitian yang dilakukan di Indonesia. Dengan demikian, riset di Indonesia dapat berkelanjutan dan hasilnya lebih optimal.

Komitmen

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga peneliti, meningkatkan kesejahteraan, dan memanfaatkan hasil penelitian, dibutuhkan komitmen kuat pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com