Oleh Aufrida Wismi Warastri
Jika diberi pelatihan dan pendampingan, remaja bisa merakit banyak hal, termasuk mesin bubut bersistem komputer. Para siswa SMK Negeri 2 Medan membuktikan. Selama sebulan, mereka merakit 32 unit mesin computer numerical control lathe dan computer numerical control milling.
Program perakitan mesin computer numerical control (CNC) milling dan CNC lathe merupakan bantuan pembelajaran kewirausahaan dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2011.
Sekolah menerima berbagai komponen mesin dalam delapan kontainer tahun lalu dari PT Fokus Tool Sindo dan PT Kawan Lama Sejahtera. Dua perusahaan itu melatih dan menyupervisi 20 siswa jurusan teknik permesinan dan 8 siswa jurusan listrik pemakaian yang dipilih berdasarkan prestasi di kelas. Pelatihan dilakukan selama seminggu seusai sekolah.
Selanjutnya, perakitan 12 mesin CNC milling dan 20 mesin CNC lathe dilakukan sekitar sebulan seusai sekolah.
”Satu mesin dirakit selama lima hari oleh tiga siswa. Dua siswa dari teknik mesin, satu siswa dari teknik listrik,” kata Wakil Kelapa Sekolah SMKN 2 Medan Patrionis Ilyas. Program dilaksanakan pada November sampai Desember tahun lalu.
Sebanyak 32 mesin CNC milling dan CNC lathe itu kemudian didistribusikan ke sejumlah SMK di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, dan Riau. Pendistribusian mesin itu diluncurkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Sabtu (10/3).
Dua mesin CNC lathe dan satu mesin CNC milling ditinggalkan di SMKN 2 Medan untuk digunakan para siswa belajar.
Awalnya, baru 28 siswa yang terlibat, tetapi nanti semua siswa akan mengenal mesin ini,” kata Kepala Jurusan Permesinan SMKN 2 Medan Azwar yang juga Koordinator Program Perakitan Mesin Bubut.
Azwar dibantu guru dari jurusan listrik pemakaian, termasuk pegawai honor SMK Negeri 2, Chandra Afriandi, yang fasih mengoperasikan mesin.