Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola SNMPTN 2013 Berubah

Kompas.com - 31/03/2012, 02:22 WIB

Jakarta, Kompas - Pola seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri atau SNMPTN mulai tahun 2013 akan berubah. Selama ini 60 persen kapasitas kursi yang tersedia di PTN diisi melalui jalur undangan dan jalur ujian tulis.

”Mulai 2013, minimal 60 persen dari kapasitas yang tersedia di PTN akan diisi melalui jalur undangan saja. Tidak ada ujian tulis,” kata Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Jumat (30/3).

Adapun 40 persen sisanya menjadi hak setiap PTN untuk melakukan seleksi mahasiswa baru atau yang selama ini dikenal sebagai jalur mandiri.

Pada SNMPTN jalur undangan, kata Djoko, peserta dinilai dari nilai rapor di kelas I-III dan nilai ujian nasional (UN). ”Jadi, terjadi integrasi UN sebagai penilaian masuk PTN. Ini sudah disepakati bersama Majelis Rektor PTN,” ujar Djoko.

Kuota peserta jalur undangan untuk setiap sekolah berbeda-beda sesuai akreditasi sekolah. Peserta pun harus direkomendasikan sekolah.

Selain itu, biaya pendaftaran SNMPTN 2013 jalur undangan juga akan digratiskan. ”Pemerintah menanggung biaya pendaftaran jalur undangan, yang memang untuk siswa berprestasi,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

Akses kuliah

Mendikbud mengatakan, meskipun melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi itu pilihan tiap individu, negara tetap mengembangkan kebijakan untuk menjamin akses kuliah bagi semua anak bangsa.

”Sebagai bukti bahwa akses kuliah terbuka bagi semua anak, biaya pendaftaran SNMPTN mulai 2013 gratis,” kata Nuh.

Selain menggratiskan biaya pendaftaran, kata Nuh, sudah disiapkan juga sejumlah beasiswa dan bantuan biaya pendidikan agar tidak ada kendala bagi mahasiswa menyelesaikan pendidikannya. ”Intinya, jangan sampai ada mahasiswa yang mampu secara akademis terkendala masalah finansial,” kata Nuh.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Edu
UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

Edu
PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

Edu
Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Edu
Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 'CDNLAO 2024'

Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di "CDNLAO 2024"

Edu
Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Edu
Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Edu
Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Edu
Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Edu
Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Edu
5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

Edu
Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Edu
Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Edu
Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan 'Temasek Foundation Education Challenge 2024'

Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan "Temasek Foundation Education Challenge 2024"

Edu
Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau