JAKARTA, KOMPAS.com — Implementasi kurikulum baru pada 2013 mendatang masih menjadi tanda tanya bagi banyak pihak. Untuk itu, muncul berbagai usulan agar kurikulum baru ini tidak langsung diterapkan, tetapi diselenggarakan uji coba terlebih dahulu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa implementasi pada tahun depan dengan pilihan kelas tertentu merupakan salah satu alternatif penerapan kurikulum 2013. Penerapan secara bertahap ini, menurut Nuh, bisa disebut juga sebagai uji coba kurikulum baru. Nuh mengakui bahwa butuh tiga tahun bagi kurikulum 2013 untuk dijalankan di semua tingkat sekolah.
"Memang (kurikulum baru ini) harus dimulai, tinggal nanti memulainya apakah seluruh sekolah atau di beberapa sekolah. Kalau di beberapa sekolah, orang barangkali menyebutnya uji coba. Tapi, ini (penerapan di beberapa kelas) juga sebenarnya uji coba. Kami sama sekali mengabaikan penerapan di semua kelas, sangat tidak mungkin," ujar Nuh dalam diskusi internal di Gedung Kompas, Palmerah, Jakarta, Jumat (21/12/2012).
Seperti diketahui, ada empat alternatif yang ditawarkan terkait teknis pelaksanaan kurikulum baru. Namun, seiring berjalannya waktu, hanya dua alternatif yang dijadikan prioritas, yaitu penerapan pada kelas I, IV, VII, dan X untuk semua sekolah dan penerapan pada kelas yang sama untuk sebagian sekolah.
"Nah, ini belum tahu mana yang mau diambil. Kami lihat dulu hasil uji publiknya. Tapi, kalaupun sebagian sekolah, maka dibuat merata. Tidak hanya yang di kota saja, yang di pedalaman juga harus dapat," ujar Nuh.
Mengenai perkembangan untuk tiga tahun ke depan, dia menjelaskan bahwa tahun kedua implementasi akan menyasar pada kelas II, V, VIII, dan XI. Selanjutnya pada tahun ketiga, sisa kelas yaitu kelas III, VI, IX, dan XII baru akan merasakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum baru yang menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
"Jadi, baru tahun ajaran 2015/2016 utuh dijalankan di semua kelas dan semua sekolah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.