Galuh Wulandari: Nikmatnya Belajar Berbeda di Belanda…

Kompas.com - 16/07/2014, 16:46 WIB
KOMPAS.com - "Setiap tahun harus ada pencapaian," itulah kalimat yang selalu terngiang di benak Galuh Wulandari. Dengung kalimat itu semakin terasa kencang, terutama ketika ia tahu kalau StuNed Short Course, program beasiswa dari Pemerintah Belanda untuk pekerja profesional, sudah dibuka untuk periode 2014. Dia pun sigap menyiapkan semua data dan berkas yang diperlukan.

"Harus menjadi pencapaian tahun ini," batin Galuh.

Benar saja. Pada Desember 2013, berita bahagia datang dari StuNed. Keinginan untuk menimba ilmu Online Journalism di RNTC, Hilversum, Belanda, selama enam minggu itu akhirnya tercapai.

Sebagai seorang jurnalis untuk majalah gaya hidup selama lebih dari tujuh tahun, Galuh mengaku sengaja memilih program tersebut karena memang karakteristik jurnalistik media online berbeda dengan cetak. Semua yang dia ketahui soal online journalism hanya sebatas pembelajaran seorang diri lewat trial and error.

Jadi, Galuh bertutur, wajar rasanya ketika mendarat pada pukul 9 pagi di Bandara Internasional Schiphol, Amsterdam pada 10 Mei 2014, dirinya seolah tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum pada semua orang yang dijumpainya.

Reaksi mereka? Tersenyum balik kepada dirinya sambil berkata, "Goedemorgen (selamat pagi)".

Galuh mengatakan, kesan pertamanya adalah masyarakat Belanda begitu ramah.

Dok Pribadi/Galuh Pada Desember 2013, berita bahagia datang dari StuNed. Keinginan Galuh untuk menimba ilmu Online Journalism di RNTC, Hilversum, Belanda, selama enam minggu itu akhirnya tercapai.
Hari-hari di Hilversum

Hilversum dikenal dengan sebutan Media City. Ini merupakan kota kecil yang terletak sekitar 20 menit, baik dari Amsterdam maupun Utrecht, dengan menggunakan kereta. RNTC sendiri merupakan institusi pelatihan jurnalistik dan bagian dari RNW (Radio Nederland Wereldomroep).

Galuh mengatakan, meskipun hanya sembilan orang, namun partisipan untuk Online Journalism 2014 sangat beragam, yaitu Indonesia, Zimbabwe, Pakistan, India, Nigeria dan Uganda. Belum pernah dirinya berada dalam sebuah kelompok kecil yang begitu kaya akan perbedaan.

"Saya akui, kami semua yang berada di dalam kelas ini memang berbeda, baik dari segi budaya, kultur, latar belakang hingga pekerjaan dan pengalaman. Namun, perbedaan tersebut akhirnya menyatukan kami, karena metode pembelajaran di Belanda yang juga berbeda," ujar Galuh.

Galuh mengisi hari-hari itu dengan diskusi dan diskusi, presentasi, debat panjang, serta tugas praktik dari teori yang sempat dijabarkan. Semua dilakukan baik secara individual maupun kelompok. Menurut dia, berbeda pendapat, baik dengan teman maupun pengajar, di sini memang tempatnya.

"Silakan menyatakan argumen, namun tetap hargai pendapat orang lain," ujarnya.

Galuh bilang, jika kurang paham dengan salah satu materi yang diajarkan, keterbukaan yang dijunjung tinggi membuat pengajar dan teman-teman saling membantu.

Tak hanya itu. Karena waktunya banyak dihabiskan di balik monitor komputer, kerap kali Galuh dan teman-temannya menghabiskan waktu di halaman belakang RNTC untuk sekadar main voli dan melepas tegangnya otot.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Edu
UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

Edu
PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

Edu
Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Edu
Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 'CDNLAO 2024'

Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di "CDNLAO 2024"

Edu
Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Edu
Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Edu
Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Edu
Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Edu
Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Edu
5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

Edu
Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Edu
Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Edu
Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan 'Temasek Foundation Education Challenge 2024'

Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan "Temasek Foundation Education Challenge 2024"

Edu
Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau