Jasamarga

Nih... Rompi Antipeluru Bikinan Pelajar SMA 3 Semarang!

Kompas.com - 07/12/2014, 07:00 WIB
KOMPAS.com - Permainan perang-perangan menginspirasi duo peneliti muda asal SMA Negeri 3 Semarang, Jawa Tengah, ini untuk membuat rompi antipeluru. Bukan sembarang rompi antii peluru!

Memang, ini bukan rompi antipeluru konvensional yang beratnya bisa mencapai delapan kilogram. Rompi yang mereka ciptakan hanya seberat tiga kilogram. Menariknya, mereka berhasil mengganti material baja yang digunakan sebagai perisai peluru dengan bahan ramah lingkungan, yaitu serabut kelapa.

M. Iqbal Fauzi dan Aristio Kevin Ardyaneira Pratama, kedua pembuat rompi itu, membawa hasil penelitiannya tersebut pada ajang "2nd International Science Project Olympiad (ISPrO) 2014".

Penelitian diberi judul "Stab Resistant and Ballistic Vest Made From Coconut Fiber" itu berhasil meraih medali perak untuk bidang rekayasa teknologi. Idea awalnya, mereka berkisah, adalah keprihatinan melihat limbah serabut kelapa yang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

"Setelah kami belajar dari literatur, ternyata diketahui bahwa serabut kelapa ini cukup kuat, termasuk dalam menahan peluru," kata Iqbal. 

Murah dan cepat

Penelitian ini mereka lakukan selama enam bulan. Untuk menghasilkan lempengan kuat serabut kelapa ini, mereka mencampurkan bahan utama dengan fiber glass dan lem. Biaya yang dibutuhkan untuk menciptakan lempengan ini cukup murah dan dapat dibuat dalam waktu yang singkat, hanya satu hari.

"Setiap satu lempeng hanya membutuhkan biaya Rp 800.000. Bandingkan dengan rompi antipeluru konvensional yang dijual dengan harga lebih dari Rp 2 juta. Jika dibandingkan dengan rompi antipeluru baja memang produk kami lebih mahal, tetapi jauh lebih ringan," kata Iqbal. 

Untuk menguji ketahanan lempeng serabut kelapa terhadap peluru, mereka mencoba menembakkan peluru menggunakan senjata jenis M-1911 Kaliber 0,45 inci dengan jarak 5 meter.

"Hasilnya, peluru terpantul," kata Kevin.

Iqbal dan Kevin mengaku, rompi antipeluru yang mereka ciptakan membutuhkan penelitian-penelitian lanjutan, karena masih dalam bentuk purwarupa 15 cm x 15 cm dengan ketebalan 1,35 cm. Iqbal mengatakan, dukungan pemerintah sangat diharapkan, sehingga pada saatnya nanti dapat dimanfaatkan oleh kementerian yang menangani bidang pertahanan dan kemiliteran.

Rompi antipeluru tersebut merupakan pengembangan dari penelitian yang mereka bawa dalam Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) yang berlangsung pada pertengahan Februari 2014. Saat itu lempengan serabut kelapa yang mereka ciptakan masih dapat tertembus peluru sedalam 2 cm yang ditembakkan dari senjata sejenis revolver. (RATIH) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Data BPS: Perempuan Paling Banyak Pegang Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi

Data BPS: Perempuan Paling Banyak Pegang Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi

Edu
Jalur Mandiri ITB 2025, Cek Jadwal, Syarat, Biaya UKT dan IPI

Jalur Mandiri ITB 2025, Cek Jadwal, Syarat, Biaya UKT dan IPI

Edu
Kemendikdasmen-Kemenaker Dorong Lulusan Vokasi Jadi Pekerja Migran Profesional

Kemendikdasmen-Kemenaker Dorong Lulusan Vokasi Jadi Pekerja Migran Profesional

Edu
RUU TNI Disahkan, Guru Besar UMJ Soroti Masalah Transparansi dan Supremasi Sipil

RUU TNI Disahkan, Guru Besar UMJ Soroti Masalah Transparansi dan Supremasi Sipil

Edu
Undip Terima 3.268 Mahasiswa Lewat Jalur SNBP 2025, Masuk 10 Besar Se-Indonesia

Undip Terima 3.268 Mahasiswa Lewat Jalur SNBP 2025, Masuk 10 Besar Se-Indonesia

Edu
Kuliah di Malaysia, Solusi Pendidikan Terdekat dengan Biaya Terjangkau dan Mutu Diakui

Kuliah di Malaysia, Solusi Pendidikan Terdekat dengan Biaya Terjangkau dan Mutu Diakui

BrandzView
Siapa Guru yang Akan Mengajar di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Ungkap Opsinya

Siapa Guru yang Akan Mengajar di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Ungkap Opsinya

Edu
Mendikdasmen Bakal Temui Keluarga Guru Korban Serangan KKB Papua

Mendikdasmen Bakal Temui Keluarga Guru Korban Serangan KKB Papua

Edu
Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo, Dosen UGM: Kasus Ini, Levelnya Lebih Tinggi

Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo, Dosen UGM: Kasus Ini, Levelnya Lebih Tinggi

Edu
Masa Studi SMK Bakal Jadi 4 Tahun, Setahun Persiapan Kerja ke Luar Negeri

Masa Studi SMK Bakal Jadi 4 Tahun, Setahun Persiapan Kerja ke Luar Negeri

Edu
UU TNI Dinilai Cacat Prosedur, Mahasiswa Hukum UI Ajukan Gugatan ke MK

UU TNI Dinilai Cacat Prosedur, Mahasiswa Hukum UI Ajukan Gugatan ke MK

Edu
Ada 3 Juta Penganggur Lulusan SMA-SMK, Pemerintah Siapkan Lulusan Kerja Luar Negeri

Ada 3 Juta Penganggur Lulusan SMA-SMK, Pemerintah Siapkan Lulusan Kerja Luar Negeri

Edu
SPMB 2025 Pengganti PPDB Dimulai Mei 2025, Ini Jalur dan Syaratnya

SPMB 2025 Pengganti PPDB Dimulai Mei 2025, Ini Jalur dan Syaratnya

Edu
Cek Syarat Khusus 4 Jalur SPMB 2025, Siapkan Dokumen Ini untuk Daftar

Cek Syarat Khusus 4 Jalur SPMB 2025, Siapkan Dokumen Ini untuk Daftar

Edu
Soal RUU TNI, Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Dipersoalkan

Soal RUU TNI, Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Dipersoalkan

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau