Tak Ada Biaya Kuliah? Berburu Beasiswa Pemerintah Saja!

Kompas.com - 24/08/2016, 07:58 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
– Peribahasa where there is a will, there is a way atau di mana ada kemauan di situ ada jalan sangat pas menggambarkan kegigihan Bagas Wahyu Setiyaningsih dalam meraih gelar sarjana dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama.

Penghasilan Rahmanto, ayah Bagas, dari berjualan mi ayam memang tidak terlalu besar. Kira-kira hanya satu juta per bulan. Menguliahkan anak hingga perguruan tinggi ibarat mimpi di siang bolong.

Keadaan ekonomi keluarga tersebut tak lantas membuat Bagas patah arang. Ia justru mau berjuang lebih keras memutar otak agar tetap bisa berkuliah.

Usaha tersebut akhirnya berbuah manis. Remaja putri kelahiran Agustus 1997 itu diterima masuk Jurusan Ilmu Keperawatan di Universitas Gajah Mada (UGM).

Soal biaya pun tak ia pusingkan lagi. Bagas lulus Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) melalui jalur Bidikmisi.

"Alhamdulillah senang rasanya bisa diterima di UGM," papar Bagas bersemangat, seperti dilansir ugm.ac.id, Kamis (18/6/2015).

Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dari keluarga kurang mampu yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tiap tahun Bidikmisi rutin membuka pendaftaran.

Tak hanya mendaftar ke PTN, program bantuan tersebut juga memungkinkan pelajar melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Usia maksimal pendaftar Bidikmisi adalah 21 tahun dan yang terpenting berasal dari keluarga ekonomi lemah.

Bagi pelajar SMA atau sederajat yang sekarang berada di kelas XII, pengalaman Bagas bisa dijadikan teladan. Dia membuktikan bahwa keadaan ekonomi bukan alasan seseorang batal melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

M LATIEF/KOMPAS.com Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dari keluarga kurang mampu yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Beasiswa unggulan

Sebenarnya, beasiswa tak hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa saja. Mereka yang sudah diterima masuk perguruan tinggi juga punya kesempatan meraih beasiswa.

Program "Beasiswa Unggulan" dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), salah satunya. Sesuai namanya, beasiswa untuk S-1, S-2, atau S-3 ini punya persyaratan akademis lumayan berat.

Mahasiswa pendaftar maksimal berada di semester tiga dan harus dari perguruan tinggi berakreditasi minimal B. Program studi tempat mereka kuliah juga mesti terakreditas A.

Tak hanya perguruan tinggi di dalam negeri, beasiswa tersebut juga mengakomodir mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan tinggi ke luar negeri.

Adapun syarat mendaftar bagi yang kuliah di dalam negeri adalah wajib memiliki nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,00 bagi mahasiswa PTN dan 3,25 untuk PTS. Mereka juga harus cakap berbahasa Inggris dengan nilai Test of English as a Foreign Languange (TOEFL) minimal 450 atau International English Language Testing System (IELTS) 5,0.

Sementara itu, bagi mahasiswa yang berencana studi ke luar negeri minimal nilai IPK-nya harus 3,25 (PTN) dan 3,50 (PTS). Soal kemampuan Bahasa Inggris, nilai TOEFL yang disyaratkan minimal 500 atau IELTS 5,5.

Selain untuk mahasiswa aktif, beasiswa tersebut juga terbuka bagi calon mahasiswa baru. Usia pendaftar jenjang S-1 maksimal 22 tahun, S-2 32 tahun dan S-3 37 tahun.

Selain dua beasiswa di atas, masih ada kementerian atau instansi pemerintah lain yang juga punya program beasiswa sejenis. Yang penting, Anda perlu jeli mencari informasi.

Jika membutuhkan informasi lebih lanjut, Anda bisa mengakses informasi beasiswa lebih banyak di Visual Interaktif Kompas (VIK) "Berburu Beasiswa". Jadi, tidak ada lagi cerita tak mampu kuliah karena terbentur masalah biaya. Bagas, anak seorang penjual mi ayam, sudah membuktikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

DPRD DKI Jakarta Usahakan Program Sekolah Gratis Negeri-Swasta Bisa Mulai Juni 2025

DPRD DKI Jakarta Usahakan Program Sekolah Gratis Negeri-Swasta Bisa Mulai Juni 2025

Edu
Federasi Guru: Tunggakan SPP Tidak Boleh Berdampak Langsung ke Siswa

Federasi Guru: Tunggakan SPP Tidak Boleh Berdampak Langsung ke Siswa

Edu
HUT Ke-25, Sekolah Kinderfield Highfield Gelar 'Family Fun Run/Walk for Charity'

HUT Ke-25, Sekolah Kinderfield Highfield Gelar "Family Fun Run/Walk for Charity"

Edu
Pelajar Bisa Rasakan Bekerja di Kantor Pusat Apple, Ini Cara Daftarnya

Pelajar Bisa Rasakan Bekerja di Kantor Pusat Apple, Ini Cara Daftarnya

Edu
Mengenal Apa Itu BRICS dan Konsekuensinya Jika Indonesia Bergabung

Mengenal Apa Itu BRICS dan Konsekuensinya Jika Indonesia Bergabung

Edu
2 Tenaga Honerer yang Bisa Jadi PPPK Paruh Waktu, Segini Gajinya

2 Tenaga Honerer yang Bisa Jadi PPPK Paruh Waktu, Segini Gajinya

Edu
Latar Belakang Pendidikan Shin Tae Yong, Pelatih Timnas yang Dipecat PSSI

Latar Belakang Pendidikan Shin Tae Yong, Pelatih Timnas yang Dipecat PSSI

Edu
Kisah Haqiqi, Dulu Mahasiswa Kurang Mampu di ITB Kini Punya Puluhan Usaha Pertambangan

Kisah Haqiqi, Dulu Mahasiswa Kurang Mampu di ITB Kini Punya Puluhan Usaha Pertambangan

Edu
Syarat Daftar S1 Unhan, Kuliah Gratis dan Lulus Punya Pangkat Letda

Syarat Daftar S1 Unhan, Kuliah Gratis dan Lulus Punya Pangkat Letda

Edu
Kalender Akademik DKI Jakarta 2025 Siswa PAUD-SMA, Ada 62 Hari Libur

Kalender Akademik DKI Jakarta 2025 Siswa PAUD-SMA, Ada 62 Hari Libur

Edu
Cek PTN Tanpa Biaya Uang Pangkal di Jalur Mandiri, Kampus Mana Saja?

Cek PTN Tanpa Biaya Uang Pangkal di Jalur Mandiri, Kampus Mana Saja?

Edu
Mendikdasmen Tekankan Lulusan SMK Harus Mampu Ciptakan Lapangan Kerja

Mendikdasmen Tekankan Lulusan SMK Harus Mampu Ciptakan Lapangan Kerja

Edu
8 PTN dengan Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia, Referensi Daftar SNBP 2025

8 PTN dengan Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia, Referensi Daftar SNBP 2025

Edu
Sempat Dijanjikan Dapat Afirmasi, Guru Honorer Supriyani Tetap Tak Lolos PPPK

Sempat Dijanjikan Dapat Afirmasi, Guru Honorer Supriyani Tetap Tak Lolos PPPK

Edu
Prof. Stella Christie Ungkap Alasan Pemerintah Bangun Sekolah Unggulan Garuda

Prof. Stella Christie Ungkap Alasan Pemerintah Bangun Sekolah Unggulan Garuda

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau