Dunkirk, Inilah "Blunder" Pertama Hitler dalam Perang!

Kompas.com - 28/06/2017, 13:51 WIB
M Latief

Penulis


KOMPAS.com-
Pasukan Jerman hanya berjarak beberapa mil dari Pelabuhan Dunkirk, Belgia. Di pelabuhan itu, ratusan ribu tentara Perancis dan Inggris tengah berkumpul dan bersiap-siap mengungsi ke Inggris.

Ibarat menunggu ajal, ini akan menjadi pertarungan dengan jumlah tak imbang. Dengan 10 divisi panser dan 133 divisi infantri dan pasukan bermotor, Jerman bakal menjadikan Pelabuhan Dunkirk sebagai ladang pembantaian prajurit Perancis-Inggris.

Sekali pukul saja, 338.000 tentara yang sebagian besar adalah tentara Inggris itu pasti tewas. Posisi mereka sudah benar-benar terjepit untuk menyeberang laut dan menyelamatkan diri ke tanah Inggris.

Sejak Adolf Hitler menggagas rencana mencaplok Eropa Barat pada 10 Mei 1940, laju pasukan Jerman di bawah komando Jenderal Heinz Guderian memang sudah tak bisa dibendung Sekutu, terutama Perancis dan Inggris. Sekutu termakan strategi Jerman.

Ya, tipu daya Jerman ternyata berhasil mengecoh gabungan tentara Perancis-Inggris hingga terbelah dua. Umpan Jerman yang memusatkan kekuatan besarnya dengan menyerbu Belanda dan Belgia "termakan" oleh Perancis-Inggris.

Sebaliknya, dari sayap kiri, yaitu Pegunungan Ardennes, tank-tank dan pasukan bermotor Jerman terus menerobos leluasa hingga mampu membelah kekuatan Perancis-Inggris di Dunkirk.

Jenderal Guderian dan ribuan pasukannya hanya sejengkal dari Dunkirk. Tinggal tarik pelatuk, ratusan ribu tentara Inggris-Perancis itu dijamin mati konyol di sepanjang pantai pelabuhan Belgia itu.

Tiba-tiba, semua berubah total. Dewi Fortuna masih berpihak pada Perancis-Inggris. 

Tanpa bisa dimengerti dan ditawar oleh Guderian, Hitler memerintahkannya untuk berhenti. Orang nomor satu di Jerman itu menitahkan Guderian untuk tidak maju selangkah pun ke Dunkirk. 

Jenderal Guderian pun taat. Ratusan ribu tentara Perancis-Inggris akhirnya selamat. Tak dinyana, Dunkirk gagal menjadi ladang pembantaian itu justeru karena perintah Hitler sendiri.

Blunder

Apa maksudnya Hitler menghentikan laju pasukan Jerman menghantam musuhnya? Jangankan Guderian, sampai kini perintah Hitler untuk tidak "menghabisi" semua tentara di Dunkirk itu masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan dalam tragedi Perang Dunia Kedua di Eropa Barat.


(Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Evakuasi Tentara Inggris dari Dunkirk Berakhir)

Dalam buku Perang Eropa jilid pertama yang ditulis oleh PK Ojong disebutkan, bahkan oleh jenderalnya sendiri keputusan "stop" tersebut dinilai sebagai kesalahan pertama Hitler dalam Perang Dunia Kedua. 

KOMPAS.com/M Latief Buku Perang Eropa karya PK Ojong.
Erich von Manstein, jenderal yang baru tampil ke muka dan diangkat sendiri oleh Hitler untuk merancang strategi perang di Eropa Barat itu, menulis dengan tajam: "Dunkirk adalah blunder Hitler yang pertama selama Perang Dunia II. Salah satu kesalahan Hitler yang paling menentukan".

Ada beberapa motif disebutkan dalam buku ini. Pertama, dari kacamata militer, motif yang dilontarkan Hitler adalah wilayah Dunkirk tidak cocok untuk pertempuran dengan tank.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau