Nonton Wayang Potehi, Anak Bisa Liburan Sambil Belajar

Kompas.com - 29/12/2017, 19:41 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur pergantian tahun, ajak anak Anda mengikuti aktivitas kreatif bermuatan edukasi. Salah satu kegiatan bisa dilakukan adalah belajar mengenal Wayang Potehi di Taman Kaldera yang berada di kawasan Jatijajar, Tapos, Depok.

Anak-anak dapat mencoba sejumlah permainan tradisional sambil menikmati pementasan Wayang Potehi,  menyimak dongeng cerita Wayang Mahabharata, dan mewarnai gambar wayang.

Sanggar Budaya Rumah Cinta Wayang bersama Taman Kaldera mengenalkan kesenian Wayang Potehi melalui pementasan lakon Sun Go Kong dan Sie Jin Kwi Satria Utama yang akan digelar Sabtu (30/12/2017). Pertunjukan digelar dua kali yakni pada pukul 10.00 dan 14.00.

Wayang Potehi merupakan salah satu budaya akulturasi, percampuran budaya China dan Jawa. Cerita yang diangkat umumnya kisah-kisah tentang dinasti dalam kekaisaran China.

Baca: Meski Tak Ada Penonton, Wayang Potehi Tetap Digelar di Klenteng Ini 3 Kali Sehari

"Wayang potehi sebagai wayang kantong sangat unik, fleksibel, dan sederhana. Mudah dimainkan dan tidak terikat pada satu cerita epos tertentu," tutur Pimpinan Sanggar Budaya Cinta Wayang (Rumah Cinwa) Dwi Woro Retno Mastuti, Rabu (28/12/2017).

Pementasan Potehi memang kurang populer sebab sempat dilarang pada pemerintahan orde baru. Perubahan terjadi saat Abdurrahman Wahid menjabat Presiden Republik Indonesia pada era reformasi. Wayang Potehi boleh dipentaskan lagi di kelenteng-kelenteng.

Sebagai wayang para dewa, Wayang Potehi masih dipentaskan di kelenteng sebagai bagian dari ritual umat Konghucu.

Saat ini para dalang Wayang Potehi umumnya telah berusia lanjut. Sayangnya, belum ada tanda-tanda lahirnya generasi penerus dalang Potehi.

"Regenerasi perlu dilakukan mengingat dalang-dalang Potehi sudah semakin sepuh," ungkapnya.

Wayang kekinian

Sejak tujuh belas tahun lalu Woro tergerak untuk mengumpulkan boneka Wayang Potehi sedikit demi sedikit. Ia pun membeli panggung Potehi bekas.

Kebetulan, seorang sahabatnya, Paul Himawan, juga tertarik mengumpulkan boneka Potehi. Ia membeli boneka Potehi dengan alasan sederhana agar pengrajin boneka Wayang Potehi dapat terus berkarya.

Boneka-boneka Potehi yang mereka kumpulkan pun cukup untuk mementaskan pagelaran Wayang Potehi. Tapi, siapa yang akan memainkannya?

Woro tak habis akal. Pada November 2014, ia mengundang sejumlah mahasiswa Program Studi Jawa Universitas Indonesia untuk bermain Wayang Potehi. Mereka tampak tertarik mengeksplorasi Potehi sebagai wayang yang kekinian.

Sanggar budaya Rumah Cinta Wayang memperkenalkan Wayang Potehi pada anak-anak. Pagelaran Wayang Potehi menjadi sarana pendidikan karakter bagi anak-anak.Dok. Rumah Cinwa Sanggar budaya Rumah Cinta Wayang memperkenalkan Wayang Potehi pada anak-anak. Pagelaran Wayang Potehi menjadi sarana pendidikan karakter bagi anak-anak.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Edu
UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

Edu
PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

Edu
Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Edu
Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 'CDNLAO 2024'

Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di "CDNLAO 2024"

Edu
Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Edu
Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Edu
Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Edu
Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Edu
Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Edu
5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

Edu
Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Edu
Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Edu
Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan 'Temasek Foundation Education Challenge 2024'

Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan "Temasek Foundation Education Challenge 2024"

Edu
Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau