Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Karakter Bangsa dalam Konteks Budaya Lokal

Kompas.com - 03/05/2018, 20:05 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Wahana Visi Indonesia (WVI) kembali menyuarakan pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter (PKK).

“Kami mengapresiasi semua upaya yang dilakukan oleh lembaga seperti WVI dalam melakukan penguatan karakter anak bangsa di setiap wilayah di Indonesia. Hal ini akan terus kita sinergikan dalam menjalankan amanat tentang 'Revolusi Mental',” ungkap staff ahli Mendikbud bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman saat konferensi pers (3/5/2018).

“Program Pendidikan Karakter sudah berjalan di 17 wilayah dan memberi dampak pada lebih dari 295 sekolah di Indonesia. Penerapannya disesuaikan dengan konteks budaya, agama, dan lingkungan tempat tinggal mereka," ungkap Koordinator Program Pendidikan WVI Nurman Siagian.

Para pembicara seminar Penguatan Pendidikan Karakter Kontekstual sebagai Modal Awal untuk Revolusi Mental menyambut Hardiknas di Gedung Kemendikbud, Jakarta (3/5/2018).Dok. Wahana Visi Indonesia Para pembicara seminar Penguatan Pendidikan Karakter Kontekstual sebagai Modal Awal untuk Revolusi Mental menyambut Hardiknas di Gedung Kemendikbud, Jakarta (3/5/2018).

Seperti yang terjadi di Sambas, kami menerapkan program "Sekolah Hijau" yang mengajarkan kepada anak anak mencintai lingkungan. Lain halnya, di Ngada yang mengedepankan konteks budaya. Semua upaya ini kami jalankan bersama masyarakat, pemerintah dan juga melibatkan anak anak sebagai fokus layanan kami, tambah Nurman.

Baca Juga: Ki Hadjar Dewantara dan 'Guncangan' Pendidikan Era Industri 4.0

Upaya dukungan masyarakat juga menjadi elemen penting dalam keberhasilan pendidikan karakter. Kepala sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat, keluarga dan para pendidik menjadi aktor pendukung dalam keberhasilan pendidikan karakter ini.

“Sejak tahun 2012 Sekolah kami SDN 07 Sasak Sambas menerapkan kurikulum 'Sekolah Hijau dan menghasilkan perubahan nyata dalam perubahan cara belajar," ungkap Yostina, Guru Sekolah SDN 07 Sasak Sambas yang ikut hadir dalam pertemuan ini.

Angka partisipasi anak sekolah meningkat nilai ujian juga menjadi yang tertinggi di Kecamatan Sajingan Besar serta guru lebih kreatif dalam mengajar. Sekolah kami bahkan mendapatkan penghargaan MDG’s award tahun 2010, tambah Yostina.

Pendidikan karakter adalah proses jangka panjang yang memang tidak bisa hanya dilakukan secara institusional lewat sekolah. Peranan keluarga dalam hal ini orang tua, masyarakat, tokoh agama dan penggerak lingkungan untuk ikut bertanggung jawab sangat penting," ujar Najeela Shihab, pemerhati pendidikan Indonesia.

Karena upaya mencerdaskan seorang anak harus dimulai sejak dini, jauh sebelum masuk sekolah dan harus relevan dengan kehidupan nyata, jelas Najeela. 

Program dan prisip Pendidikan Karakter Kontekstual ini telah tertuang dalam Panduan Praktis Penerapan PPK yang akan digunakan oleh tim asistensi di 34 Propinsi di Indonesia.

Mengingat Indonesia adalah negara kesatuan yang terbentuk dari keberagaman budaya, Pendidikan Karakter Kontekstual dapat menjadi sarana mempersiapkan generasi muda agar memiliki keterampilan dan karakter nilai toleransi untuk dapat hidup dalam kebhinekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Guru dan Siswa Sekolah Binaan Astra Gaungkan Budaya Indonesia di World Expo 2025 Osaka
Guru dan Siswa Sekolah Binaan Astra Gaungkan Budaya Indonesia di World Expo 2025 Osaka
Edu
Komisi X DPR Minta Sekolah Swasta 3T Jadi Prioritas Pendidikan Gratis
Komisi X DPR Minta Sekolah Swasta 3T Jadi Prioritas Pendidikan Gratis
Edu
Kolaborasi Industri dan Pendidikan Tinggi, PT Anggana Catur Prima Raih Penghargaan IP Trisakti
Kolaborasi Industri dan Pendidikan Tinggi, PT Anggana Catur Prima Raih Penghargaan IP Trisakti
Edu
SPMB Depok 2025 Dibuka Hari Ini, Cek 4 Langkah Mudah Pendaftarannya
SPMB Depok 2025 Dibuka Hari Ini, Cek 4 Langkah Mudah Pendaftarannya
Edu
Tips Nazanine Alifa, Siswi SMA Pribadi Bandung Diterima 27 Universitas Dunia dengan 13 Beasiswa
Tips Nazanine Alifa, Siswi SMA Pribadi Bandung Diterima 27 Universitas Dunia dengan 13 Beasiswa
Edu
Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Daftar PTN-PTS Terima KIP Kuliah 2025
Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Daftar PTN-PTS Terima KIP Kuliah 2025
Edu
Jalur Mandiri Unud 2025 yang Masih Buka, Ini Cara Daftar dan Jadwalnya
Jalur Mandiri Unud 2025 yang Masih Buka, Ini Cara Daftar dan Jadwalnya
Edu
Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Edu
Menteri HAM Dukung Program Siswa Nakal Masuk Barak Militer Diterapkan Nasional
Menteri HAM Dukung Program Siswa Nakal Masuk Barak Militer Diterapkan Nasional
Edu
Ada Paket Insentif Ekonomi, Pakar UGM: Perlu Kebijakan agar Daya Beli Terjaga
Ada Paket Insentif Ekonomi, Pakar UGM: Perlu Kebijakan agar Daya Beli Terjaga
Edu
6 Kampus Milik BUMN Buka Beasiswa Penuh 2025: Pertamina, Telkom, PLN
6 Kampus Milik BUMN Buka Beasiswa Penuh 2025: Pertamina, Telkom, PLN
Edu
Benarkah SMA Pradita Dirgantara Sekolah Terbaik di Indonesia? Ini Faktanya
Benarkah SMA Pradita Dirgantara Sekolah Terbaik di Indonesia? Ini Faktanya
Edu
Cerita Mutia, Berhasil Lulus S1 Farmasi UGM di Usia 19 Tahun
Cerita Mutia, Berhasil Lulus S1 Farmasi UGM di Usia 19 Tahun
Edu
SPP Sekolah Setara Cicilan Rumah, Biaya Bisa Tembus Rp 50 Juta per Bulan
SPP Sekolah Setara Cicilan Rumah, Biaya Bisa Tembus Rp 50 Juta per Bulan
Edu
Pendaftaran SPMB Tangsel 2025 Jenjang SMP Segera Buka, Cek Jadwalnya
Pendaftaran SPMB Tangsel 2025 Jenjang SMP Segera Buka, Cek Jadwalnya
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau