Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Hujan untuk Kehidupan

Kompas.com - 04/05/2018, 21:26 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya bersinergi dengan Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) membangun sebuah model percontohan rumah susun berorientasi lingkungan.

Program yang diberi nama 'Green Rusunawa' tersebut mengintegrasikan pengelolaan air dan pengelolaan sampah di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Muara Baru, Jakarta Utara.

Hal inilah yang menjadi materi utama diskusi publik "Air Hujan untuk Kehidupan, Inovasi dari Air Hujan untuk Kebutuhan Air Bersih", 4 Mei 2018, di Unika Atma Jaya, Jakarta.

"Hal ini telah menjadi komitmen Atma Jaya sejak awal sebagai kampus yang terletak di jantung ibukota untuk menjawab segala permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar, Jakarta, termasuk krisis air bersih," jelas Rektor Unika Atma Jaya Dr. Agustinus Prasetyo.

Program pengelolaan air bersih melalui pemanfaatan air hujan ini menggunakan sistem Rain Water Harvesting (RWH) dan telah dimulai Unika Atma Jaya sejak 2011. Awalnya Unika Atma Jaya membangun sistem RWH ini di 3 sekolah di wilayah yang mengalami krisis air yakni Jakarta Utara dan Bekasi.

Tahun 2017, Unika Atma Jaya bermitra dengan CCFI untuk membangun proyek percontohan Green Rusunawa Muara Baru.

"Program ini merupakan perluasan dari komitmen kami terhadap konservasi serta penyediaan akses air bersih," kata Ketua Pelaksana CCFI Titie Sadarini.

Tidak berhenti pada pemanfaatan air hujan dengan sistem RWH, program ini juga mengintegrasikan dengan tata kelola sampah yang berkelanjutan melalui pemberdayaan bank sampah serta pengadaan ruang sosial berupa learning center untuk mendukung pembekalan bagi warga, tambah Titie.

"Harapannya, permodelan ini dapat memberikan manfaat langsung bagi warga serta menjadi acuan bagi pembangunan rusunawa berorientasi lingkungan," lanjutnya.

Menteri Pemukiman dan Pengembangan Wilayah era Kabinet Persatuan Nasional, Erna Witoelar yang juga menjadi pembicara dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak terkait untuk bersama-sama bersinergi mencari solusi permasalahan air bersih ini.

"Sekarang sudah bukan zamannya lagi semua diserahkan kepada pemerintah. Dunia pendidikan, dunia usaha, lembaga swadaya, masyarakat dan berbagai pihak terkait harus bersama-sama menjadi solusi bagaimana menciptakan pembangunan kota yang berkelanjutan," jelas Erna Witoelar.

Lintas program studi (prodi) Unika Atma Jaya mulai dari Kedokteran, Teknik, Bisnis, Pendidikan dan lainnya telah menyusun road map (rencana program) untuk memberikan kontribusi mengabdi masyarakat secara nyata dan langsung agar memberi dampak sosial yang berkelanjutan melalui program integrasi Green Rusunawa ini," ujar Elisabeth, Wakil Rektor IV Unika Atma Jaya.  

"Fungsi kampus kini tidak sekadar menjadi 'menara gading' melainkan menjadi jawaban bagi setiap krisis atau permasalahan yang terjadi di masyarakat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com