Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harian Kompas dan ISI Yogyakarta Kembangkan Potensi Akademisi

Kompas.com - 01/06/2018, 12:51 WIB
Markus Yuwono,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harian Kompas dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta) menandatangani perjanjian kerja sama memberikan layanan informasi berkualitas bagi komunitas akademis.

Kedua institusi ini bersama-sama sepakat untuk meningkatkan kualitas penelitian melalui penayangan di kompas.id.

Salah satu kerja sama adalah penyediaan layanan Kompas.id gratis melalui wifi kampus. Komunitas akademis yang terhubung dengan wifi kampus ISI Yogyakarta akan mendapatkan layanan bebas akses semua konten Kompas.id tanpa biaya berlangganan individu.

Kerja sama harian Kompas dan ISI Yogyakarta menjadi langkah bersama dalam menyambut era masyarakat digital.

"Kehadiran digital memungkinkan jurnalisme Kompas kian berkembang karena tak lagi ada batasan space seperti di koran. Dengan tetap menjunjung tinggi kredibilitas dan integritas, kita dapat mempertahankan jurnalisme yang dikembangkan para pendiri Kompas," kata Redaktur Pelaksana Harian Kompas Mohammad Bakir di Kampus ISI Yogyakarta, Sewon, Bantul, Rabu (30/5/2018).

Tak hanya itu, Kompas.id yang memiliki kanal khusus akademisi memberikan kesempatan kalangan akademisi, seperti dosen dan mahasiswa, untuk memublikasikan penelitiannya.

Tim Kompas akan memberikan pelatihan bagaimana cara menulis populer sehingga mudah diterima masyarakat.

"Indonesia punya lebih dari 3.000 perguruan tinggi, tetapi mereka tidak memiliki sarana. Hasil penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat tidak tersosialisasi dengan baik. Nah Kompas mencoba menjembatani itu. Tetapi jika ditulis dalam bentuk ilmiah, masyarakat tidak mengerti, karena itu kita masuk menulis ringan, ilmiah populerlah gampangnya," katanya.

Rektor ISI Yogyakarta Agus Burhan menyambut baik kerja sama Kompas.id dan ISI Yogyakarta. Ia berharap kerjasama ini akan memperluas informasi di kalangan akademisi ISI Yogyakarta.

Kerjasama ini saling menguntungkan, tambahnya. ISI Yogyakarta bisa mendapatkan informasi, di sisi lain, kompas bisa mendapatkan pendampingan kalangan akademisi dan seniman yang ada.

Baca juga: Indonesia Mengajar Buka Pendaftaran 

"Pengembangan bidang ilmu seni penelitian, pengembangan seni supaya bisa memperoleh dimensi terapan, supaya dimensi kuat dalam kehidupan diperlukan akses berbagai macam informasi yang ada. Dengan demikian kebutuhan kuat generasi milenial nanti terdukung kompas online ini,"ucapnya. 

Agus menilai, masuknya Kompas.id relevan dengan tema Dies Natalis ke 34 "Perguruan tinggi seni di era milenia".

"Saya kira ini sangat relevan dengan tema dies natalis ke 34 bagaimana perguruan tinggi seni di era milenial. Jadi kebutuhan informasi era milenia tidak mungkin terpisahkan dari sistem digitalisasi yang dikembangkan media," katanya.

Kalau kita tidak mengikuti arus sistem ini maka akan ketinggalan jaman. Baik untuk pengembangan sumber daya manusia ataupun juga mendistribusikan bidang seni yang di dalamnya peka berbagai penemuan ilmu maupun nilai terapan dalam masyarakat, tambahnya. 

Harian Kompas melahirkan inovasi berupa platform digital bernama Kompas.id sejak tahun 2007. Kehadiran Kompas.id ini merupakan respons dari Harian Kompas terhadap perkembangan teknologi yang kian berkembang.

Melalui platform digital berbayar ini, Harian Kompas menyajikan informasi dan berita berkualitas harian Kompas dalam format digital.

Platform baru ini memungkinkan para pembaca dan komunitas akademis ISI Yogyakarta mendapatkan laporan yang berkedalaman khas Harian Kompas, foto yang lebih kaya, serta hasil riset di mana saja dan kapan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com