KOMPAS.com - Kreatif dan inovatif menjadi kunci utama kesuksesan di era milenial saat ini. Suasana dan pembiasaan di rumah oleh orangtua menjadi salah satu faktor utama dalam menumbuhkan anak-anak yang kreatif dan inovatif.
Psikolog Evlyne S.Psi dari IPEKA Counseling Center, dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, menyebutkan ada beberapa tips yang perlu orang tua lakukan untuk menggembangkan suasana dan pembiasaan di rumah oleh orangtua menjadi salah satu faktor utama dalam menumbuhkan anak-anak yang kreatif dan inovatif. dalam diri anak:
1. Tumbuhkan kebiasaan berdiskusi di dalam keluarga
Orangtua dapat menentukan pokok bahasan apa saja yang dapat didiskusikan bersama anak. Misalnya, menentukan tempat wisata yang akan dikunjungi, hadiah ulang tahun untuk ayah, dan lainnya. Saat diskusi, lakukanlah brainstorming (mencurahkan ide-ide secara langsung). Metode brainstorming dapat mengasah kreativitas anak. Bukan hanya memperbanyak kekayaan ide yang dihasilkan, namun juga membantu kita menentukan mana yang akan dilaksanakan.
2. Tumbuhkan kegemaran membaca di dalam diri anak
Otak seperti halnya tubuh, membutuhkan latihan untuk tetap fit. Beberapa cara melatih otak adalah dengan membaca, berdiskusi ataupun adu argumentasi tentang suatu bahasan. Buku menyediakan inspirasi-insiprasi yang berguna untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kreativitas anak.
3. Stimulasi 'trial and error'
Beragam permainan edukasi dapat menjadi stimulasi tepat untuk anak usia kecil, misalnya: bata lego, menggambar dan mewarnai, menggunting atau melipat kertas, membuat bangunan dari pasir, dan lainnya.
Baca juga: Ini Beda Aktivitas Otak Anak Saat Membaca Buku dan Bermain Gawai
Aktivitas itu akan mengasah kemampuan spasial (berkenaan dengan ruang atau tempat), motorik (bersangkutan dengan penggerak) halus anak, juga merangsang kreativitas anak.
Biarkan mereka bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk, ataupun membuat sesuatu dengan gaya mereka sendiri. Dengan begitu, imajinasi pikiran mereka tertuang secara bebas.
4. Berikan waktu khusus untuk rekreasi bersama
Kegiatan tersebut merupakan moment yang baik untuk anak mendapatkan pengalaman yang baru. Misalnya, wisata ke tempat-tempat edukasi yang belum pernah dikunjunginya seperti museum, kebun binatang, taman rekreasi, dan lainnya. Hal-hal baru dapat meningkatkan atau merangsang imajinasi anak sehingga kretivitasnya semakin meningkat.
5. Hindari sikap over-protektif
Misalnya: memberi batasan-batasan sangat ketat kepada anak sehingga ketakutan terlebih dahulu sebelum ia mencoba suatu aktifitas. Atau, terlalu khawatir rumah berantakan saat anak bermain.
Orangtua perlu percaya akan kemampuan anak. Misal, ketika anak mewarnai kucing dengan warna hijau, daripada mengatakan hal itu salah, cobalah untuk bertanya, Mengapa diwarnai hijau, Nak? Kemudian, berikan komentar yang membangun. Tentunya, anak akan semakin mengeksplorasi kemampuannya.
Ada masanya juga anak perlu menghabiskan waktu sendiri saja. Dalam kesendirian, mereka lebih bebas mengolah pemikirannya tanpa tuntutan.
6. Dukung dan pujilah ide atau kreasi anak
Jangan ragu untuk memberi apresiasi pada anak setiap kali berhasil mengerjakan sesuatu atau mencurahkan idenya, meskipun menurut kita belum sepenuhnya sempurna. Kita bisa mengatakan misalnya, “Mama tahu kamu bisa melakukannya, Nak! Kamu telah berusaha dengan baik. Nah, terus mencoba supaya hasilnya makin baik, ya."
Dukungan seperti ini membuat anak berani bermimpi, yang merupakan awal dari tumbuhnya cita-cita di kemudian hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.