250 Mahasiswa Binus Magang di Ratusan Perusahaan

Kompas.com - 05/07/2018, 21:44 WIB
M Latief

Penulis

TAIPE, KOMPAS.com - Tahun ini ada 250 mahasiswa Binus University yang akan melakukan magang di ratusan perusahaan, terutama perusahaan yang masuk dalam program Binus Industry Partnership Program (BIPP).

Demikian dikatakan Teddy Indira Budiwan, Binus Career Center (BCC) Manager usai acara BIPP di Hotel Fullerton East, Taiwan, Rabu (4/7/2018). Tahun ini Binus menggelar BIPP selama empat hari mulai 2 sampai 6 Juli 2018.

"Target untuk September nanti jumlahnya bisa mencapai 4.500 anak magang dari Binus," ujar Teddy.

Program BIPP diinisiasi untuk membina kerjasama antara perguruan tinggi, khususnya Binus University, dengan pihak industri dalam menyelenggarakan program magang. Dibuka dua tahap mengikuti jadwal semester, Teddy melanjutkan, tidak ada batasan IPK dari pihak kampus untuk magang tersebut, karena semua diserahkan ke perusahaan penerima mahasiswa.

"Semua diserahkan ke perusahaan. Kontrolnya ada dari dosen pembimbing dan perusahaan. Satu dosen pembimbing kami akan pegang 10 anak magang. Tiap bulan kami kumpulkan log book untuk tahu job desk mahasiswa dan kami juga ada reguler visit ke perusahaan tempat anak-anak kami magang," tambah Teddy.

Jahja VP, Human Resources AHG Aryaduta Hotel Grup, mengaku puas dengan upaya Binus mengatur urusan magang mahasiswa dengan sedemikian teratur. Sejak 2014 menangani urusan magang di perusahaannya, ia tak kesulitan mencari anak magang yang setiap tahun rata-rata mencapai 5 sampai 10 mahasiswa.

"Standar akademik si calon yang kami cari setidaknya B, tapi porsi yang besar itu kan attitude. Teknik bisa diberikan, tapi soal sikap jelek itu efeknya bisa macam-macam dan panjang. Kita memang tak perlu memberikan tes lagi, cukup interview saja," ucap Jahja.

Arif Irianto, Human Capital Manager PT Mastersystem Infotama, sependapat dengan Jahja.
Sejak 10 tahun lalu perusahaanya sudah menjalin kerjasama dengan Binus untuk memfasilitasi kebutuhan sumber daya magang.

"Sejauh ini mereka responsible terhadap siapa yang mereka kirimkan untuk magang di tempat kami. Memang, ada kendala, tapi sejauh ini masih lebih banyak manfaat atau hal positifnya bisa bekerjasama dengan Binus dalam menggarap kebutuhan magang ini," kata Arif.

Menurut dia, kontrol manajemen magang yang dilakukan Binus sudah cukup bagus. Dia mengaku belum menemukan keseriusan semacam ini dilakukan perguruan tinggi lain, terutama komunikasi yang intensif sejak rekrutmen sampai si mahasiswa selesai magang.

"Tahun ini kami terima 20 anak magang. Dari 20 itu bisa dibilang 5 sampai 10 persen bisa bagus banget atau melebihi ekspektasi kami," ujarnya.

Arif menyarankan, ke depan proses rekrutmen harus lebih transparan. Untuk pembukaan perekrutan pada semester ganjil (September) misalnya, seharusnya 3 bulan sebelumnya sudah dibuka dan terkomunikasi agar waktu penerimaan magang tidak terlalu mepet.

"Kalau terlalu mepet sudah tidak banyak calon yang kami dapat. Transparan itu artinya open kepada semua calon, jangan berikan pilihan ke anak magang harus ke perusahaan ini atau itu, nantinya jadi manja. Pendidikan dari sisi mentalitasnya akan kurang didapat si anak," kata Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau