Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Sekolah, Anak Masih Rewel di Kelas? Coba 8 Tips Ini

Kompas.com - 16/07/2018, 17:31 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Masuk dalam lingkungan baru dapat membuat anak merasa cemas. Beberapa anak mudah beradaptasi, beberapa lainnya membutuhkan waktu lebih lama.

Orangtua perlu sabar menghadapi hal ini dan melihatnya sebagai hal normal dan biasa.

Mengucapkan "selamat tinggal" pada hari pertama sekolah di tahun ajaran baru menjadi momen sulit bukan saja bagi anak namun bagi orangtua.

Berikut 5 tips "bebas air mata" dari The American Medical Association yang dapat dicoba esok hari:

 

1. Perkenalkan kembali anak kepada guru. Biarkan anak membentuk hubungan awal kembali. Ceritakan bagaimana orangtua mempercayai guru dan bahwa guru sangat memperhatikan anak. 

2. Tanyakan kepada guru apakah anak dapat membawa barang kesayangannya untuk disimpan dalam loker atau tasnya. Cukup membawa 1 barang favorit anak seperti foto keluarga, boneka/mainan, atau kaos favorit.

3. Jangan menyelinap pergi. Kebanyakan orangtua menyelinap pergi karena takut anak akan menangis bila melihat. Sebaliknya, saatnya pergi pastikan anak melihat dan mengucapkan selamat tinggal kepada anak. Pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada anak justru berisiko membuat anak justru makin merasa tidak aman.

4. Segera pergi setelah mengucapkan selamat tinggal. Banyak orangtua justru membuat 'drama panjang' dengan mengintip, melambai tangan atau membuat wajah lucu dari jendela. Hal ini hanya akan memperkuat rasa anak bahwa sekolah adalah tempat yang kurang aman.

Baca juga: Hati-hati, Perhatikan 7 Hal Ini Sebelum Swafoto Hari Pertama Sekolah

5. Jangan berlama-lama. Semakin lama orangtua tinggal, semakin sulit meninggalkan anak di kelas. Biarkan anak tahu bahwa orangtua akan ada di sana untuk menjemputnya, dan berkata, "Sampai ketemu nanti!" begitu dia terlibat dalam suatu kegiatan.

6. Buat ritual bersama. Misal, mengucapkan selamat tinggal kepada anak dengan cara yang sama setiap hari: memberinya ciuman kupu-kupu (bulu matanya di pipinya), lalu menggosok hidung dan pelukan. Atau menciptakan 'toss' atau 'high-five' kreasi sendiri yang dapat menambah rasa percaya diri anak. Ketika 'toss' berakhir, anak tahu sudah waktunya orangtua pergi bekerja.

7. Pertimbangkan memberikan hadiah. Tidak perlu mahal, yang dibutuhkan hanya kreatifitas. Misal memasang tanda "senyum" di kalender saat anak tidak rewel saat ditinggal. Akhir pekan saat memiliki lima wajah tersenyum, anak berhak mendapat makanan kesukaannya.

 

8. Berkenalan dengan anak-anak lain. Ketika orangtua dapat memanggil teman sekelas anak  dengan nama, Misal "Nak, itu ada Dewi dan Eko sedang main di sana. Kita ikut yuk." Itu dapat membuat sekolah dan suasana kelas tampak jauh lebih akrab dan nyaman.

Kiat-kiat untuk Sambutan Bebas-Tetes
Mengucapkan selamat tinggal pada hari pertama itu dapat menjadi momen tersulit bagi orangtua dan anak-anak. Berikut adalah lima tips tentang cara meredakan kecemasan perpisahan.

Perkenalkan kembali guru kepada anak Anda. Biarkan mereka membentuk hubungan awal. Jelaskan bahwa Anda mempercayai guru dan merasa nyaman dengan dia memperhatikan anak Anda.
Bawa teman dari rumah. Tanyakan kepada gurunya apakah anak Anda dapat membawa boneka binatang untuk disimpan di dalam cubbynya jika dia membutuhkan kenyamanan. Seharusnya tidak menjadi favoritnya, karena tidak ada jaminan itu akan pulang dalam keadaan utuh. Pilihan favorit lainnya termasuk foto keluarga, boneka spesial, atau selimut favorit.
Ketika saatnya pergi, pastikan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anak Anda. Jangan pernah menyelinap keluar. Meski menggoda, pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada anak Anda berisiko kepercayaannya pada Anda.
Setelah Anda mengucapkan selamat tinggal, segera pergi. Sebuah adegan perpisahan panjang mungkin hanya berfungsi untuk memperkuat rasa anak bahwa prasekolah adalah tempat yang buruk.
Ekspresikan kenyamanan Anda dengan pergi. Beberapa orang tua melambai dari luar jendela kelas atau membuat wajah selamat tinggal yang lucu.
Jangan berlama-lama. Semakin lama Anda tinggal, semakin sulit. Biarkan anak Anda tahu bahwa Anda akan ada di sana untuk menjemputnya, dan berkata, "Sampai ketemu nanti!" begitu dia terlibat dalam suatu kegiatan.
Buat ritual Anda sendiri. Salah satu ibu di kelas Shanon Powers, di Kansas City, Missouri, mengucapkan selamat tinggal kepada putranya dengan cara yang sama setiap hari: Dia menciumnya di bibir dan memberinya ciuman kupu-kupu (bulu matanya di pipinya), lalu mereka menggosok hidung dan pelukan. Ketika pelukan berakhir, dia tahu sudah waktunya untuk pergi bekerja.
Pertimbangkan sistem hadiah. Linda Roos, dari Scottsdale, Arizona, memberi anaknya taman kanak-kanak kalendernya sendiri. Jika dia pergi ke kelas tanpa membuat keributan, dia memasang wajah tersenyum di kalender (kalau tidak, dia mendapat wajah sedih). Pada hari Jumat, jika dia memiliki lima wajah tersenyum, dia menjadikannya perburuan harta karun sebagai traktiran.
Pelajari nama anak-anak lain. Ketika Anda dapat memanggil teman sekelas anak Anda dengan nama ("Dengar, Matthew, ada ruang di meja kereta dengan Eli dan Katie"), itu membuat sekolah tampak jauh lebih akrab dan aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com