KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan perguruan tinggi semakin dituntut mempersiapkan mahasiswanya menghadapi pekerjaan yang belum ada (future jobs).
Hal ini disampaikan Menristekdikti saat menjadi Keynote Speaker pada Diskusi Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Selasa (17/07/2018).
1. Pembelajar sepanjang hayat
Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 perguruan tinggi dituntut kesanggupannya dalam memproduksi generasi berkualitas dan inovatif serta selalu belajar menguasai kompetensi terbaru.
Menristekdikti menambahkan implementasi dari ‘lifelong learning’ dalam dunia pendidikan tinggi dapat mendorong pendidikan tetap relevan sesuai perkembangan zaman.
2. Menguasai literasi baru
“Para mahasiswa dan lulusan harus mulai menguasai literasi baru di era ini, yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia," ujar Nasir.
Literasi baru di era Revolusi Industri 4.0 ini mendorong implementasi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner), agar mampu beradaptasi dan berkembang dengan baik dalam menghadapi tantangan global di era Revolusi Industri 4.0 dan era selanjutnya.
Baca juga: Sinergi Mewujudkan Mimpi Pendidikan Melek Teknologi
Menteri Nasir menambahkan untuk mengaplikasikan kemampuan akademik di dunia kerja diperlukan soft skills terutama kemampuan system thinking, kolaborasi dalam tim lintas profesi, serta leadership dan followership yang proporsional.
“Secara khusus, saya mengharapkan Unika bisa melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi, dan tidak hanya berorientasi pada gelar saja, serta menghasilkan entrepreneur-entrepreneur muda agar meningkatkan mutu pendidikan tinggi dan daya saing bangsa," tutur Menteri Nasir.
3. Kemajuan teknologi sebagai basis
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan Unika Atmajaya memiliki komitmen meningkatkan kekuatan pada level regional dan internasional.
“Kami akan fokus terhadap kemajuan teknologi sebagai basis untuk mendidik para mahasiswa agar memiliki semangat dan karakter yang khas,” ujar Agustinus.
Acara ini dihadiri juga oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Masduki Baidlowi, serta Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Rina Indiastuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.