Gempa Lombok, UGM Kirimkan Tim DERU

Kompas.com - 31/07/2018, 23:15 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) bereaksi cepat tanggap dalam menghadapi bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. UGM segera mengaktifkan tim Disaster Response Unit UGM (DERU-UGM) di lokasi gempa bumi tektonik di NTB, Minggu (29/7/30).

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Irfan Prijambada, menuturkan pengaktifan tim DERU UGM didahului dengan melakukan assesmen dan aktivitas tanggap darurat oleh 2 unit KKN yang sedang menjalankan kegiatan operasional KKN di Lombok Barat dan Lombok Timur.

“Lokasi terdampak bencana yang sudah diassesmen, yaitu di daerah Kecamatan Sembalun dan Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia,” tutur Irfan, Senin (30/7/2018) seperti dilansir dari laman resmi UGM.

Ia menambahkan meskipun berjarak sekitar 90 km dari lokasi terdampak gempa, para mahasiswa KKN terbagi dalam 2 tim ini telah melakukan assesmen ke lokasi Sembalun dan Sambelia.

 

Baca juga: Kemendikbud Dirikan Kelas Darurat Pascagempa Lombok

Mereka membantu di posko pengungsian serta memberikan bantuan langsung kedaruratan berupa bahan makanan. Selain itu, para mahasiswa KKN yang sebagian mahasiswa profesi dokter di FKKM UGM memberikan bantuan medis bersama pihak puskesmas dan tenaga medis setempat.

Irfan merinci 2 unit KKN yang bergerak tersebut, yaitu KKN di Masbagik Timur berjumlah 30 orang dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Rumiyati dan 29 mahasiswa di unit Bagikpolak dengan DPL Arie Sujito.

Langkah nyata yang telah dilakukan para mahasiswa KKN ini, kata Irfan, antara lain assesmen bencana di lokasi terdampak, membantu posko pengungsian, membantu tim medis dan puskesmas, memberi bantuan langsung kedaruratan, memberi bantuan bahan makan, serta membantu tim kesehatan dan tim logistik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau