Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Rektor Terbaik Indonesia Meraih Penghargaan Kemenristek

Kompas.com - 20/08/2018, 20:03 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) merayakan Hari Kemerdekaan Ke-73 Republik Indonesia dengan menyelenggarakan Simposium Cendekia Kelas Dunia (SCKD) 12-17 Agustus 2018 dan ditutup dengan pemberian anugerah akademisi terbaik negeri dengan tajuk "Academic Leader Award 2018".

"Academic Leader Award" sendiri merupakan ajang apresiasi pemerintah Indonesia bagi dosen dan pemimpin perguruan tinggi dalam negeri yang telah setia berdedikasi dan berinovasi untuk pembangunan dan peningkatan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Ajang ini dibuat lantaran selama ini jarang sekali ada penghargaan serupa yang diberikan pemerintah kepada kinerja akademisi di Indonesia.

Selain untuk dosen, ajang ini juga memberikan penghargaan kepada pemimpin perguruan tinggi atau rektor. Untuk dosen dengan “Tugas Tambahan” sebagai pemimpin perguruan tinggi diberikan kepada rektor untuk 4 kategori berikut:

A. Rektor Peguruan Tinggi Swasta (PTS)

Dianugerahkan pada Harjanto Prabowo dari Universitas Bina Nusantara yang telah berhasil membawa Universitas Bina Nusantara menjadi satu-satunya PTS asal Indonesia masuk ke dalam rangking 50 besar Asia;

B. Rektor Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker)

Dianugerahkan pada Samsul Rizal dari Universitas Syiah Kuala yang berhasil menerapkan konsep pengembangan mutu terstruktur dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akreditasi institusi dari C menjadi A. 

Baca juga: 4 Dosen Peraih Akademisi Terbaik Kemenristek, Universitas Mana Saja?

Samsul juga berhasil membawa berbagai kebijakan baru di bidang kebijakan akademik dengan menerapkan pendidikan percepatan doktor melalui penggunaan dana sendiri. Selain itu ia berhasil menggerakkan SDM untuk meningkatkan jumlah publikasi internasional dari 964 artikel menjadi 4810 artikel

C. Rektor PTN Badan Layanan Umum (BLU)

Dianugerahkan pada Ravik Karsidi dari Universitas Sebelas Maret yang merupakan sosok gencar mendorong hilirisasi produk riset hasil karya dosen UNS dan di tingkat nasional. Ia juga berhasil menerapkan Sistem Perencanaan Berbasis pada Cost Structure Analysis (CSA) yang membantu penyusunan DIPA UNS transparan dan akuntabel.

D. Rektor di PTN Badan Hukum (BH)

Diberikan pada Kadarsah Suryadi dari Institut Teknologi Bandung yang dianggap telah memperjuangkan ITB bergerak dari “Research University” menuju “Entrepreneurial University”.

Upaya ini terlihat dalam 3 indikator: (1) Excellent in teaching and Learning, yaitu berupa 93% Prodi terakreditasi A; (2) Excellent in research berupa jumlah publikasi internasional yang mencapai lebih dari 2000 pada tahun 2017; (3) Excellent in Innovation and Entrepreneurship yang telah menghasilkan 85 start up and 18 spin off companies.

Para rektor pemenang "Academic Leader" tahun ini adalah mereka yang sebelumnya telah lulus tahapan administrasi, penilaian kesesuaian (conformity assessment) dokumen atas unsur-unsur penilaian kuesioner (desk evaluation), verifikasi (site visit), dan penentuan pemenang melalui sidang pleno oleh pejabat-pejabat Kemenristekdikti.

Para akademisi yang mendapatkan anugerah tersebut dapat dipastikan dan tidak dapat diragukan lagi kualitas keilmuannya di dunia riset dan pendidikan.

“Tahapan penilaian yang ketat ini sengaja dilakukan agar kami (Kemenristekdikti) bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah kami pilih, sehingga kualitas dari ajang ini akan tetap terjaga dan publik semakin percaya pada kami,” tutup Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com