5 Alasan Denmark jadi Acuan Sistem Pendidikan Dunia

Kompas.com - 07/09/2018, 19:31 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Setelah mengunjungi Jerman, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berkesempatan mengunjungi Denmark pada Selasa (4/9/2018). Mendikbud beserta jajaran memberi perhatian pada keberhasilan Denmark menjadi negara  berhasil menempati posisi ke-5 tertinggi dalam IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di dunia.

IPM atau Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.

Sebelum bertemu Menteri Kebudayaan Denmark, Mendikbud menyempatkan berkunjung ke Lego Education di Billund, sekitar 400 km dari Kopenhagen. Lembaga yang dibangun oleh perusahaan mainan anak-anak sukses mendunia itu merupakan rujukan menarik bagi pengembangan pendidikan yang memanfaatkan teknologi digital.

Apa yang membuat Denmark menjadi salah satu rujukan pendidikan dunia? Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, berikut 5 alasan Denmark patut dijadikan acuan pendidikan dunia:

1. Bermain sambil belajar

Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud menerima pemaparan dan melihat langsung bagaimana siswa diajak berfikir kreatif, sistematis, dan mampu mengembangkan kemampuan individu.

Mendikbud terkesan dengan aktivitas bermain sambil belajar yang dilakukan anak-anak di sana. Bagaimana anak-anak bermain sambil belajar, bekerja secara kelompok dengan kompak dan kreatif, lalu mengambil makanan dan membersihkan sisa makanan secara mandiri.

Baca juga: Mendikbud: Problem Pendidikan Saat Ini, Kurangnya Keteladanan!

“Walaupun materi pelajarannya serius dan lumayan berat, tetapi dilakukan dengan sangat menyenangkan. Ini akan membentuk karakter yang baik,” ujarnya.

2. Gabungkan kurikulum dan sumberdaya digital

Presiden Lego Education Esben Staerk menerangkan, pihaknya secara terus menerus melakukan kajian dan inovasi pembelajaran untuk anak-anak usia 3 hingga 16 tahun.

Fokusnya, meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang sains, teknologi, teknik dan matematika. “Kami merancang sumber daya berdasarkan sistem kursus dan menggabungkan dengan kurikulum dan sumberdaya digital,” jelas Esben.

3. Sistem pendidikan formal dan non formal

Mendikbud menyebut penggabungan sistem pendidikan formal dan nonformal (kursus) di Denmark sebagai sesuatu yang menarik. Dengan demikian, tidak ada kesan diskriminasi bahwa pendidikan nonformal dinomor duakan, bahkan menjadi solusi menjawab kebutuhan keterampilan tenaga kerja.

Sistem tersebut juga tercermin dari kunjungan pada hari kedua di Technical Education Copenhagen (TEC) dan Niels Brock Copenhagen Bussiness College. Demikian pula penjelasan Sekretaris Permanen Menteri Pendidikan Denmark Sharon Hartman yang menegaskan tidak ada pemisahan sistem pendidikan formal dan informal.

4. Kolaborasi dengan korporasi

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudyaaan (Kemendikbud) Didik Suhardi menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, Indonesia akan segera mengirimkan instruktur/pelatih guru untuk magang di lembaga-lembaga pelatihan ternama di Denmark tersebut.

“TEC merupakan contoh yang sangat baik bagaimana pendidikan formal, kursus dan korporasi dapat berkolaborasi menjawab tantangan dunia industri. Dia merupakan gabungan dari SMK-SMK dan lembaga kursus kecil yang kemudian menjadi rujukan pendidikan vokasi yang sangat baik,” ungkap Didik Suhardi usai mengikuti paparan di TEC.

5. Mempertahankan nilai budaya

Muhadjir mengapresiasi keberhasilan Denmark dalam mempertahankan nilai-nilai budaya. Hal ini terlihat dari cara pemerintah menjaga kelestarian arsitektur bangunan-bangunan tua yang bertahan hingga saat ini.

Selain itu, sistem pendidikan dan etos kerja masyarakatnya juga mendukung majunya peradaban terlihat dari cara hidup masyarakat sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Edu
Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

Edu
Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Edu
Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025

Kisah Ines, Tempuh Perjalanan dari Papua ke Surabaya agar Bisa Ikut UTBK 2025

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau