KOMPAS.com — Tim Olimpiade Informatika Indonesia meraih prestasi membanggakan dengan membawa pulang 3 medali perak dan 1 medali perunggu dalam kompetisi informatika pelajar tingkat dunia, International Olympiad in Informatics-Stastistics (IOI) Ke-30 di Tsukaba, Jepang, 1-8 September 2018.
Ajang ini diikuti 335 kontestan dari 87 negara. Indonesia termasuk salah satu negara yang turut berpartisipasi dalam ajang ini dengan mengirim delegasi, yaitu:
1. Abdul Malik Nurrokhman, 17 tahun, dari SMA Semesta BBS Semarang.
2. Steven Wijaya, 18 tahun, dari SMA Kanisius Jakarta.
3. Ahmad Haulian Yoga Pratama, 18 tahun, dari SMA Taruna Nusantara Magelang.
4. Muhammad Salman Al-Farisi, 18 tahun, dari SMA Taruna Nusantara Magelang.
"Paling susah lawan negara Amerika dan China. Untuk peringkat pertama dari Amerika, namun yang paling sukses yaitu China, karena berhasil dapat emas," ujar Steven, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (10/9/2018).
Baca juga: Mahasiswa ITB Raih Emas Kompetisi Matematika Internasional 2018
Menurut Steven, penilaian yang digunakan juri menggunakan sistem poin yang diberikan lewat soal-soal dan ada batasan-batasan tertentu yang perlu diselesaikan.
"Penyelesaiannya yaitu dengan membuat program yang jika diberikan input dari test data yang telah disiapkan maka harus meng-output-kan hasil yang benar dalam waktu yang ditentukan dan dengan batasan memori tertentu di komputer," ujar Steven yang baru kali ini mengikuti Olimpiade Internasional.
Untuk mendapatkan medali, peserta paling tidak harus mendapatkan nilai 336 untuk mendapatkan medali emas, medali perak nilai minimal 272, dan untuk medali perunggu nilai minimal 187.
Steven menyatakan, ia mendapatkan skor 326 dan berhasil memboyong medali perak.
Sementara tiga temannya, Abdul mendapatkan skor 319, Ahmad mendapatkan skor 272 (medali perak), serta Muhammad mendapatkan skor 230 (mendapatkan medali perunggu).
Baca juga: Delegasi SD Indonesia Raih Medali Kompetisi Matematika di Bulgaria
Steven bercerita, sebelum mengikuti Olimpiade Informatika ini, dia dan tiga pelajar lainnya mempersiapkan diri dengan matang.
"Untuk persiapannya ada empat tahap pelatnas yang dijadwalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbud)," ujar Steven.
Ia mengungkapkan, empat tahap itu terdiri dari Pelatnas 1 hingga Pelatnas 4.
Untuk Pelatnas 1 yakni seleksi dari 30 medalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2017 ke-16 besar.
Pelatnas 2 yakni seleksi dari 16 besar menjadi 8 besar. Pelatnas 3 yakni seleksi dari 8 besar menuju 4 besar. Sementara Pelatnas 4 untuk melatih empat perwakilan yang dikirim ke IOI.
Steven mengatakan, rangkaian pelatnas tersebut membutuhkan waktu sekitar 1 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.