Kompetensi Keahlian Pelajar SMK Terus Dikembangkan

Kompas.com - 26/09/2018, 16:34 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 18 sekolah menengah kejuruan (SMK) mengikuti program Peningkatan Kualitas Sekolah Menengah Kejuruan, yakni peningkatan kualitas tenaga kerja terampil yang dimulai dengan menyelaraskan kurikulum sekolah dengan kebutuhan industri.

Program yang digarap serius sejak 2011 oleh Djarum Foundation tersebut melibatkan tenaga profesional untuk menjamin keselarasan kurikulum sekolah dan kebutuhan industri. Beberapa kompetensi telah dikaji ulang secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan industri saat ini, mulai bidang teknologi rekayasa, maritim, ekonomi kreatif, sampai pariwisata.

"Jadi, setelah kurikulumnya diselaraskan, langkah berikutnya melatih guru dan memberikan sertifikasi yang sesuai dengan standar industri. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja terampil di SMK agar bisa menjadi pilihan utama bagi lulusan SMP sehingga lebih siap masuk ke dunia kerja," kata Primadi H. Serad, Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation, dalam keterangan tertulis kunjungan ke SMK PGRI 1 Kudus, Selasa (25/9/2018).

Primadi menambahkan bahwa proses pembelajaran yang berkualitas juga menuntut fasilitas berstandar industri untuk meminimalkan kesenjangan antara materi yang dipelajari di sekolah dengan kenyataan yang akan dialami para lulusan SMK di tempat kerjanya.

Bidang Ekonomi Kreatif, Interior Desain, Tata Busana, Rekayasa Perangkat Lunak, Desain Komunikasi Visual dan Animasi telah ditingkatkan untuk mengasah bakat kreatif dengan keterampilan praktis siswa SMK yang relevan dengan industri kreatif.Dok Beswan Djarum Plus Bidang Ekonomi Kreatif, Interior Desain, Tata Busana, Rekayasa Perangkat Lunak, Desain Komunikasi Visual dan Animasi telah ditingkatkan untuk mengasah bakat kreatif dengan keterampilan praktis siswa SMK yang relevan dengan industri kreatif.
Sebagai langkah terakhir, lanjut dia, program tersebut menggarap Teaching Factory untuk melatih kesiapan siswa memenuhi pekerjaan nyata yang diberikan oleh industri kepada sekolah. Di bengkel kerja ini para siswa diminta bekerja sesuai dengan tuntutan pelanggan.

"Sampai tahun ini sudah ada 16 kompetensi dari empat bidang keahlian yang telah diselaraskan untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia dan internasional," ucap Primadi.

Beberapa bidang itu di antaranya adalah Teknologi Rekayasa, Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Gambar Bangunan, Kimia Industri, Teknik Pengelasan, Teknik Pemesinan, dan Teknik Otomasi Industri untuk kebutuhan industri manufaktur.

"Untuk bidang maritim kompetensi yang diselaraskan adalah Nautika Kapal Niaga dan Teknika Kapal Niaga. Ini kami siapkan untuk memasok perwira muda yang memenuhi syarat untuk bekerja pada jalur pelayaran internasional," kata Primadi.

Adapun bidang Ekonomi Kreatif, Interior Desain, Tata Busana, Rekayasa Perangkat Lunak, Desain Komunikasi Visual dan Animasi telah ditingkatkan untuk mengasah bakat kreatif dengan keterampilan praktis yang relevan dengan industri kreatif.

Sementara itu, di bidang Pariwisata, Perhotelan, Tata Boga serta Tata Kecantikan telah disusun ulang untuk menjawab permintaan tenaga kerja yang berkembang di industri pariwisata Indonesia.

"Ke depan kami masih ingin mengembangkan lebih banyak kompetensi keahlian untuk bidang pekerjaan yang dibutuhkan di masa mendatang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau