KOMPAS.com - SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) menggelar Annual International Symposium of Foreign Language Learning (AISOFOLL) ke-9. bagi para pendidik, peneliti, dan pemerhati pendidikan bahasa selama dua (17-18/10) di Serpong, Banten.
Acara ini dibuka langsung Director of SEAMEO QITEP in Language Bambang Indriyanto. Dalam sambutannya, ia menyampaikan untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa, maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan kompetensi guru.
“Untuk meningkatkan kompetensi, tidak hanya melalui pelatihan, tetapi juga dengan berbagi pengalaman dengan guru bahasa asing dan para ahli dari perguruan tinggi,” tutur Bambang seperti dilansir dari berita Kemendikbud.
Tahun ini, simposium mengangkat tema “Bringing Multiliteracies to Language Teaching”.
Baca juga: Perayaan Bangkitnya Literasi Baca Indonesia
Multiliterasi merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengomunikasikan makna melalui penggunaan berbagai media komunikasi (oral, audio, visual, spasial, dan gerak tubuh). Multiliterasi juga merupakan pendekatan yang sangat diperlukan dalam pembelajaran di abad 21.
Melalui multiliterasi, peserta didik diharapkan dapat memiliki berbagai keterampilan seperti pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, serta komunikasi yang merupakan tuntutan kecakapan abad 21.
Simposium diikuti oleh 32 pemakalah berasal dari Indonesia, Brunei Darussalam, dan Filipina, dengan dihadiri oleh peserta yang merupakan pengajar dan praktisi bahasa dari negara yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.