FISIP UI: Ini 4 Karakter Pemilih Milenial

Kompas.com - 19/12/2018, 07:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tim peneliti dari Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) melakukan penelitian pada milenial di berbagai kota untuk menganalisis karakter generasi milenial terhadap Pemilihan Umum tahun 2019.

Keempat kota yang menjadi obyek penelitian tersebut yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang.

Hasil penelitian kemudian disampaikan dalam seminar dengan tema "Millenials’ Voting Behavior in Indonesia" yang diadakan di Auditorium Gedung Komunikasi FISIP UI, Depok, Jawa Barat, (11/12/2018).

Erwin Panigoro, dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI yang juga anggota tim peneliti, dalam pemaparannya mengungkapkan, dari hasil penelitian itu, dirumuskan pemetaan konseptual terkait karakter generasi milenial dalam konteks Pemilu 2019.

Baca juga: Cerdas Kebangsaan bagi Pemilih Milenial Cuek Politik

Dilansir dari laman resmi UI, pemetaan tersebut membagi profil milenial menjadi empat karakter, yaitu DoubtfulnessOpen mindedModest, dan Apatethic.

1. Masih Ragu

Doubtfulness adalah generasi milenial yang masih belum menentukan pilihan. Berdasarkan Harvard, mereka juga dapat disebut sebagai swing voters. “Orang-orang dengan karakter ini dapat menjadi pemilih potensial bagi para calon presiden,” jelas Erwin.

2. Telah menentukan pilihan

Karakter selanjutnya adalah Open minded. Mereka yang masuk dalam karakter ini telah memiliki partisipasi dan pengetahuan yang tinggi terkait politik. Orang-orang yang berkarakter ini juga cenderung telah menentukan pilihan mereka untuk Pemilu 2019.

3. Ikut orang terdekat

Yang ketiga, Modest, yaitu mereka yang memilih beradasarkan peer atau orang terdekat. Namun, menurut Erwin,dalam hal ini yang bepengaruh adalah lingkungan rumah. Mereka cenderung mengikuti pilihan dari anggota keluarga, seperti ayah atau ibunya.

”Kalau ditanya, ‘Nanti mau pilih siapa?,’mereka menjawab, ‘Tergantung ayah, deh,” Erwin memberi contoh.

4. Kurang peduli politik

 

Karakter yang terakhir adalah Apatethic. Orang-orang dengan karakter ini cenderung belum memiliki pilihan. Selain itu, mereka juga cenderung kurang peduli terhadap perpolitikan.

Partisipasi dan pengetahuan terkait politik pun rendah. “Kalau membicarakan politik, mereka tidak tahu apa-apa,” tambah Erwin. Lebih jauh, keempat karakter inilah yang harus diperhatikan oleh para calon presiden yang berkompetisi dalam Pemilu 2019 sebelum menggaet mereka untuk memilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

Edu
Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Edu
Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Edu
Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau