3 Hal Ini Jadikan Guru Tidak Tergantikan Teknologi

Kompas.com - 19/01/2019, 20:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam revolui industri 4.0, pekerjaan manusia banyak digantikan kecanggihan teknologi. Namun tidak untuk profesi guru.

Melalui kebijakan pendidikan nasional, guru harus mampu menerapkan pendidikan karakter kepada peserta didik, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh teknologi.

Hal ini disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat Wilayah VII, Hasan Rahadian Husein dalam acara Pendampingan Implementasi Pendidikan Berbasis Nilai dan Kegiatan Penyusunan Bahan Ajar dan Penilaian untuk Guru SLB Gugus Kota Bandung di SLB A Kota Bandung Rabu, (16/1/2019).

Baca juga: Kemendikbud Kirim 1.000 Guru SMK ke Singapura Perkuat Teknologi 4.0

 

Dilansir dari laman resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Hasan menjelaskan ada 3 hal yang harus dicapai dalam rangka optimalisasi peran guru.

1. Penguasaan substansi

Pertama, menguasai subtansi yang akan diajarkan kepada siswa dan ditunjang oleh jenjang pendidikan yang guru tersebut jalani. “Kita ingin guru di Bandung dan Cimahi secara kualifikasi tak ada satu pun yang tamatannya di bawah S1,” tuturnya.

2. Peningkatan kompetensi

Selanjutnya adalah meningkatkan kompetensi guru dengan melakukan pembeharuan di berbagai aspek pendidikan, baik kurikulum, bahan ajar, maupun metedologi pendidikan. “Kurikulum dan metedologi sering berubah dari masa ke masa, kita juga harus melalukan pembaharuan sebagai tenaga pendidik,” tambahnya.

3. Pendidikan karakter

Terakhir adalah implementasi pendidikan yang berfokus pada pendidikan karakter. Menurutnya, guru adalah bagian penting dalam pendidikan karakter, sehingga kompetensi yang dimiliki lebih dari pemberian bahan ajar kepada siswa. Hal tersebut pun di dukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meluncurkan program Jabar Masagi.

“Kita harus implementasikan pendidikan karakter, terlebih di dukug oleh program Jabar Masagi yang mengajak pelajar cinta agama, cinta budaya, cinta negara dan cinta lingkungan. Kita harus berkolaborasi untuk mewujudkan visi tersebut,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau