Faktor Ekonomi dan Disabilitas Masih Jadi Tantangan Pendidikan

Kompas.com - 28/01/2019, 22:36 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Forum Semua Murid Semua Guru (SMSG) menggelar diskusi mengangkat tema "Gawat Darurat Pendidikan: Masihkah Susah Bersekolah?" bertempat di Kolega Tebet, Jakarta (26/1/2019).

"Gawat Darurat Pendidikan" merupakan kampanye mengangkat isu pendidikan lewat suara anak, orangtua, guru, dan pegiat pendidikan untuk membangun diskusi berorientasi pada solusi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Pada diskusi pertama yang mengangkat isu "Masih Susahkah Bersekolah" SMSG menghadirkan beberapa pembicara para aktivis muda yakni: Rian Ernest, Cakra Yudi Putra, Irene dan Faldo Maldini dan dimoderasi oleh inisiator SMSG Nejelaa Shihab.

Capaian wajib belajar 9 tahun

Dalam diskusi disampaikan data tahun 2014, pemerintah berhasil menurunkan angka putus sekolah sebanyak hampir 30% (dari 600 ribu anak menjadi 400 ribu. Angka ini terus berkurang hingga mencapai kurang dari 200,000 siswa di tahun 2016 hingga 2018.

Baca juga: Kisah Sekolah Bambu dan Titik Bangkit Pendidikan di Lombok

 

Namun angka putus sekolah di jenjang SMK terhitung masih terbesar dengan penurunan tidak berarti pada 2017/2018 masih terdapat 73 ribu siswa SMK putus sekolah.Hingga tahun ajaran 2017/2018 total siswa putus sekolah di Indonesia adalah 187.824 siswa.

Selanjutnya Angka Partisipasi Sekolah, sejak tahun 2004, APK pendidikan dasar telah melampaui 100%, sedangkan APK pendidikan menengah pertama meningkat dari 76,1% pada 2001 menjadi 96,9% pada tahun 2013.

Mengingat keberhasilan Program Wajib Belajar 9 Tahun Indonesia, pemerintah telah menetapkan sasaran mewujudkan pencapaian Program Wajib Belajar 12 tahun pada tahun 2019.

Soal ekonomi dan disabilitas

Forum SMSG menyampaikan faktor ekonomi merupakan alasan utama siswa putus/tidak bersekolah. Data UNICEF tahun 2015 mengungkapkan bahwa status ekonomi keluarga memiliki dampak paling signifikan pada kehadiran anak-anak usia sekolah dasar dan menengah pertama.

Anak-anak dari 20% keluarga termiskin hampir lima kali lebih mungkin untuk tidak masuk SD dan SMP dibandingkan 20% dari keluarga terkaya. 

Terkait hal itu, pada tahun 2018 tercatat 19.5 juta Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah dicetak untuk anak usia 6-21. Ini termasuk 17,9 juta anak dari Kemdikbud dan 1.6 juta anak dari Kemenag.

Namun KIP hanya mampu menyentuh 8 hingga 9 juta anak. Saat ini sekolah dapat mengajukan daftar anak yang berhak menerima KIP, jika tidak ada dalam list yang diberikan ke sekolah. Jadi penyerapannya, hanya kira-kira 50%.

Kenyataannya, ekonomi bukan satu-satunya alasan anak tidak bersekolah. Salah satu alasan
terbesar anak Indonesia tidak bersekolah adalah kondisi anak disabilitas. 2,45% dari penduduk
Indonesia, yaitu sebanyak 6.008.661 orang adalah penyandang disabilitas.

Hal ini menjadi tantangan bagi seluruh pihak dalam meningkatkan pemerataan mutu dan akses pendidikan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau