Mendorong Penelitian yang Menjawab Kebutuhan Masyarakat

Kompas.com - 31/01/2019, 18:23 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melantik Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang baru Hammam Riza.

Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan BPPT dilaksanakan pada Rabu (30/1/2019), di Auditorium BPPT, Gedung II BPPT, DKI Jakarta.

Menristek mengharapkan kepada Kepala BPPT baru dilantik untuk mengarahkan penelitian dan inovasi yang berorientasi pada kebutuhan industri dan masyarakat.

BPPT adalah salah satu Lembaga Negara Non-Kementerian (LPNK) yang bertanggung jawab langsung ke Presiden RI  namun berada dalam koordinasi Kemenristekdikti.

Kemajuan ilmiah dan kebutuhan pasar

"Jadi melakukan riset, penerapan teknologi dan inovasi itu seharusnya bukan hanya berdasarkan keinginan (target) para perekayasa atau peneliti dari segi kemajuan ilmiah saja, tetapi harus melihat pasar dari produk-produk teknologi dan inovasi yang akan dihasilkan dan atau diterapkan," ujar Kemenristek.

Baca juga: Ini 4 Fokus Kinerja Kemenristekdikti di Tahun 2019

Menristek menambahkan, "Kegiatan penelitian, penerapan, rekayasa teknologi harus berdasarkan demand driven, harus ada yang meminta. Market driven dan demand driven harus jadi dasar untuk melaksanakan program-program BPPT dimasa yang akan datang dan juga hal ini berlaku untuk LPNK lainnya di dalam koordinasi Kemenrsitekdikti, supaya hasil riset, teknologi dan inovasi punya manfaat tinggi," ungkap Menristekdikti.

Untuk ini Menteri Nasir berharap Hammam Riza dapat mengarahkan peneliti dan perekayasa BPPT agar menghasilkan produk-produk riset, teknologi, dan inovasi yang bisa dimanfaatkan industri dan masyarakat dengan tetap berdasarkan prinsip pemerintahan yang baik (good governance).

"Mari kita kawal program BPPT, LPNK dan Kemenristekdikti bersama-sama. Masyarakat Indonesia yang semakin inovatif dan sadar Iptek dan Inovasi ditugaskan untuk mengawasi program-program yang berjalan," ungkap Menristekdikti.

Tantangan BPPT di masa depan

Ketua BPPT baru, Hammam Riza menyampaikan lembaganya siap bersinergi dengan berbagai kalangan selama dapat membantu Indonesia meningkatkan daya saing.

"Tantangan BPPT ke depan adalah bagaimana ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi dapat diterapkan seoptimal mungkin, dalam meningkatkan daya saing nasional. BPPT akan terus berupaya keras keras dengan bersinergi,” ujar Hammam. 

Hammam Riza adalah lulusan Program Studi Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB). Gelar Magister dalam Ilmu Komputer ditempuhnya di University of Kentucky, Amerika Serikat pada 1991. 

Gelar Doktoral dalam bidang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent) diraihnya tahun 1999 dengan cum laude di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hammam lahir di Medan pada 8 Agustus 1962 dan mulai berkarir di BPPT sejak 1987. Sebagai Eselon 1, Hammam pernah menjabat sebagai Deputi Teknologi Informasi, Energi, dan Material (TIEM) serta Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) di BPPT.

Acara pelantikan ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, serta Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im, para Eselon dan karyawan dari BPPT dan Kemenristekdikti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau