KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan jaminan kepada seluruh calon peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) bahwa mereka bisa mendaftar dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2019.
Hal ini disampaikan Menristekdikti Mohamad Nasir di sela-sela acara peresmian gedung baru Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (5/3/2019).
"Beberapa hari yang lalu pendaftaran melalui online SBMPTN banyak yang terganggu. Karena apa? Yang terjadi adalah 50 ribu peserta mendaftar waktu yang sama. Hari ini sudah berjalan lancar, sistem sudah berjalan lancar," ujar Menristekdikti.
Mohamad Nasir menambahkan, bahkan berdasarkan data di Google ada lonjakan mencapai 80 ribu pendaftar UTBK masuk dalam saat bersamaan.
Baca juga: Situs UTBK Sudah Bisa Diakses Lagi, Perhatikan Sejumlah Hal Berikut Ini
"Maka ini kita urai agar tidak terjadi jam (kemacetan). Kami langsung panggil Telkom untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan engine diperlebar. Jadi saat ini sudah ada 2 engine, satu milik Kemenristekdikti satu milik Telkom," jelas Menristekdikti.
Selanjutnya, Menteri Nasir meminta kepada masyarakat yang akan masuk perguruan tinggi melalui jalur SBMPTN untuk tidak cemas.
"Menteri menanggung terhadap semua proses ini, masyarakat Indonesia harus dapat mengikuti semua proses dan semua tes dengan baik. Jangan cemas, kami akan kontrol terus setiap hari. Setiap hari saya monitor," tegasnya.
Ia menambahkan, "Pemerintah dalam hal ini Kemenristekdikti menjamin kepada seluruh rakyat Indonesia yang pada saat ini akan memasukan PTN akan dijamin bisa mendaftar (UTBK)."
Sebelumnya, melalui surat pengumuman resmi (2/3/2019) Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo menyampaikan beberapa alasan laman resmi pendaftaran UTBK ini ditutup untuk sementara.
"Berdasarkan evaluasi pendaftaran UTBK sejak dibuka dari 1 Maret 2019 sampai dengan 2 Maret 2019 pukul 12.00 ternyata masih ditemui beberapa kendala," kata Budi seperti dikutip dari berita resmi tersebut.
Penutupan sementara itu disebabkan oleh dua faktor:
1. Permasalahan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
2. Permasalahan sistem pembayaran H2H (host to host) ke bank mitra LTMPT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.