Menghadirkan Kembali Matematika Bernalar di Kelas Matematika

Kompas.com - 27/03/2019, 15:15 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Pendidikan Sampoerna University menggelar pameran "Concrete - Pictorial - Abstract Approach" yang menjadi salah satu bentuk asesmen mahasiswa semester 4 program studi Ilmu Matematika di kampus Sampoerna University, Jakarta (26/3/2019).

Acara ini terbuka untuk umum, termasuk dengan mengundang guru dan praktisi serta bertujuan menguji lebih dalam hasil inovasi pembelajaran matematika yang telah dibuat mahasiswa program studi Ilmu Matematika Sampoerna University.

"Kegiatan ini merupakan penilaian mahasiswa dalam membuat desain pembelajaran matematika dari konsep abstrak ke konkret. Mereka diajak untuk melakukan terobosan dalam membuat media pembelajaran matematika di kelas menjadi inovatif dan menyenangkan," jelas Dhitta Puti Sarasvati, Dosen Prodi Pendidikan Matematika Sampoerna University

Darurat matematika

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Iwan Syahril menyampaikan saat ini kondisi pembelajaran matematika di Indonesia belum menunjukan hasil yang memuaskan. "Kita merujuk berbagai hasil survei, tes atau penelitian banyak yang memperlihatkan pembelajaran matematika di Indonesia masih belum mencapai hasil yang diharapkan," ujarnya.

Baca juga: Mengubah Matematika, Menyulap Monster Jadi Peri Mungil Cantik

Soal "darurat matematika" ini juga kembali ditekankan Dhitta Puti Sarasvati dosen program studi Ilmu Matematika.

"Yang membuat darurat karena dalam pembelajaran matematika justru tidak terjadi proses 'bermatematika' di mana siswa harus bernalar, harus menjelaskan kebenaran gagasan. Tidak ada matematika di kelas matematika, itu yang menurut saya menjadi darurat matematika," jelas Puti.

Guru sebagai "ujung tombak"

Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Ilmu Matematika Universitas SampoernaDok. Kompas.com Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Ilmu Matematika Universitas Sampoerna

Di sinilah kemudian guru matematika mengambil peran yang sangat penting. "Kita tidak ingin siswa nantinya hanya mampu menghafal rumus saja tanpa bisa bernalar dan menjelaskan alur berpikirnya," jelas Puti.

Deshinta Argaswar menambahkan salah satu peran pendidik tidak hanya mengajarkan konten saja namun juga melibatkan proses refleksi.

"Para calon guru di tempat kami selalu diajak melakukan proses refleksi untuk selalu bersikap kritis apakah ada proses yang lebih baik dan menumbuhkan antusiasme siswa dalam mempelajari matematika," ujar Deshinta.

Mempersiapkan guru berkualitas

Mengingat pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Iwan Syahril menyampaikan Sampoerna University memiliki visi untuk melahirkan guru yang tidak saja profesional namun juga diharapkan mampu menjawab tantangan abad 21.

"Melalui kurikulum dan metode pembelajaran di Sampoerna University kami berharap dapat melahirkan guru berkualitas yang bijaksana, pembelajar seumur hidup, memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mampu menggunakan teknologi mutakhir pendidikan," jelasnya.

Sejak semester awal, lanjut Iwan, mahasiswa diajak langsung bersentuhan dengan lingkungan kelas dan pendidikan secara bertahap. "Tujuannya agar mahasiswa tidak hanya belajar teori namun juga dapat melihat secara langsung permasalahan yang ada di dalam kelas sehingga diharapkan mereka siap dan mampu menjawab tantangan yang ada," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Edu
SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

Edu
Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Edu
Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Edu
Mau Masuk PTN Jalur Mandiri Tanpa Uang Pangkal? Cek 5 PTN Ini

Mau Masuk PTN Jalur Mandiri Tanpa Uang Pangkal? Cek 5 PTN Ini

Edu
Sekolah di Jakarta Tetap Boleh Gelar Wisuda Selama Tak Beratkan Orangtua Murid

Sekolah di Jakarta Tetap Boleh Gelar Wisuda Selama Tak Beratkan Orangtua Murid

Edu
Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau