KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Pendidikan Sampoerna University menggelar pameran "Concrete - Pictorial - Abstract Approach" yang menjadi salah satu bentuk asesmen mahasiswa semester 4 program studi Ilmu Matematika di kampus Sampoerna University, Jakarta (26/3/2019).
Acara ini terbuka untuk umum, termasuk dengan mengundang guru dan praktisi serta bertujuan menguji lebih dalam hasil inovasi pembelajaran matematika yang telah dibuat mahasiswa program studi Ilmu Matematika Sampoerna University.
"Kegiatan ini merupakan penilaian mahasiswa dalam membuat desain pembelajaran matematika dari konsep abstrak ke konkret. Mereka diajak untuk melakukan terobosan dalam membuat media pembelajaran matematika di kelas menjadi inovatif dan menyenangkan," jelas Dhitta Puti Sarasvati, Dosen Prodi Pendidikan Matematika Sampoerna University
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Iwan Syahril menyampaikan saat ini kondisi pembelajaran matematika di Indonesia belum menunjukan hasil yang memuaskan. "Kita merujuk berbagai hasil survei, tes atau penelitian banyak yang memperlihatkan pembelajaran matematika di Indonesia masih belum mencapai hasil yang diharapkan," ujarnya.
Baca juga: Mengubah Matematika, Menyulap Monster Jadi Peri Mungil Cantik
Soal "darurat matematika" ini juga kembali ditekankan Dhitta Puti Sarasvati dosen program studi Ilmu Matematika.
"Yang membuat darurat karena dalam pembelajaran matematika justru tidak terjadi proses 'bermatematika' di mana siswa harus bernalar, harus menjelaskan kebenaran gagasan. Tidak ada matematika di kelas matematika, itu yang menurut saya menjadi darurat matematika," jelas Puti.
Di sinilah kemudian guru matematika mengambil peran yang sangat penting. "Kita tidak ingin siswa nantinya hanya mampu menghafal rumus saja tanpa bisa bernalar dan menjelaskan alur berpikirnya," jelas Puti.
Deshinta Argaswar menambahkan salah satu peran pendidik tidak hanya mengajarkan konten saja namun juga melibatkan proses refleksi.
"Para calon guru di tempat kami selalu diajak melakukan proses refleksi untuk selalu bersikap kritis apakah ada proses yang lebih baik dan menumbuhkan antusiasme siswa dalam mempelajari matematika," ujar Deshinta.
Mengingat pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Iwan Syahril menyampaikan Sampoerna University memiliki visi untuk melahirkan guru yang tidak saja profesional namun juga diharapkan mampu menjawab tantangan abad 21.
"Melalui kurikulum dan metode pembelajaran di Sampoerna University kami berharap dapat melahirkan guru berkualitas yang bijaksana, pembelajar seumur hidup, memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mampu menggunakan teknologi mutakhir pendidikan," jelasnya.
Sejak semester awal, lanjut Iwan, mahasiswa diajak langsung bersentuhan dengan lingkungan kelas dan pendidikan secara bertahap. "Tujuannya agar mahasiswa tidak hanya belajar teori namun juga dapat melihat secara langsung permasalahan yang ada di dalam kelas sehingga diharapkan mereka siap dan mampu menjawab tantangan yang ada," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.