KOMPAS.com - Jumlah total peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2019 di Universitas Gadjah Mada (UGM) mencapai 35.895 peserta. Untuk gelombang 1 peserta UTBK di UGM sebanyak 19.047 peserta.
Jumlah tersebut terdiri dari 10.826 orang di kelompok Saintek dan 8.221 untuk Soshum. Sedangkan berdasarkan statusnya terdiri dari 15.577 peserta reguler dan 3.470 peserta Bidikmisi.
Terkait hal itu, UGM telah menyiapkan 16 lokasi tersebar di seluruh fakultas UGM dengan total 53 ruangan dan 1.720 komputer yang siap digunakan menyukseskan pelaksanaan UTBK.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Djagal Wiseso menyatakan UGM telah menyiapkan sistem sebaik-baiknya sehingga akan mampu melayani calon mahasiswa yang melaksanakan ujian.
“Hasil nilai UTBK ini merupakan salah satu syarat bagi calon mahasiswa untuk mendaftar jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN),” ujar Prof. Djagal dalam jumpa pers Sabtu (13/4/2019) seperti dilansir dari laman resmi UGM.
Baca juga: UTBK 2019 Dilakukan 24 Sesi, Ini Strategi LTMPT Cegah Kebocoran
Sementara untuk gelombang 2, peserta UTBK di UGM mencapai 16.848 peserta, terdiri dari 8.746 peserta kelompok Saintek dan Soshum 8.102 orang. Dari jumlah tersebut 13.125 berasal dari peserta reguler peserta dan 3.723 peserta Bidikmisi.
Lebih lanjut, Prof. Djagal menyatakan UGM terus berupaya pelaksanaan UTBK di UGM akan berjalan lancar bebas dari kecurangan.
“Kami sudah menyiapkan petugas yang berasal dari tiap fakultas masing-masing. Total ada 248 petugas yang bekerja di tiap sesinya. Mereka memiliki tugas dari admin server hingga pengawas ruangan,” ujarnya.
Djagal juga menyampaikan jika sewaktu-waktu ada peserta yang sakit ketika pelaksanaan UTBK, UGM juga sudah menyediakan tim medis yang berasal dari Unit Kesehatan Mahasiswa (UKESMA) UGM dan GMC UGM.
Pada gelombang 2 nanti, dari total 16.48 peserta tersebut terdapat 9 peserta berkebutuhan khusus. Kesembilannya merupakan tuna daksa. Mereka terdiri dari 3 peserta untuk kelompok Saintek, dan 6 peserta untuk kelompok Soshum.
Terkait hal tersebut, Sripeni Wastuningsih, Direktur Pendidikan dan Pengajaran menyebut UGM akan memfasilitasi calon mahasiswa berkebutuhan khusus ini.
“Kesembilan peserta tadi akan mengikuti UTBK gelombang 2. Nantinya, kami akan menghubungi mereka langsung dan menanyakan jika ada kebutuhan yang bisa kami siapkan untuk membantu kelancaran pada hari H,” ujarnya.
Peni juga menjelaskan pihak UGM sudah berkoordinasi dengan PLN, baik pusat dan di DIY terkait ketersediaan listrik selama pelaksanaan UTBK di UGM.
Meski demikian, ia mengungkapkan pihak UGM sudah menyiapkan genset sebagai cadangan jika aliran listrik tiba-tiba putus sewaktu-waktu.
Untuk ketersediaan jaringan Internet, Widyawan Direktur Sistem dan Sumber Daya Informasi UGM, menyatakan
“Kami berharap koneksi ke server akan stabil. Soal yang dimuat juga hanya teks saja, biasanya akan lebih ringan,” tuturnya.
UTBK ini nantinya akan dilaksanakan dua gelombang. UTBK gelombang 1 dilakukan mulai 13 April hingga 4 Mei 2019. Sementara UTBK gelombang 2 dilaksanakan 11 hingga 26 Mei 2019. Total pelaksanaan UTBK di UGM ini akan berjumlah 22 sesi.
Materi yang diujikan dalam UTBK ini meliputi TPS (Tes Potensi Skolastik) dan TPA (Tes Potensi Akademik). Untuk TPA, materinya akan dibedakan berdasarkan kelompok Saintek dan Soshum.
Kelompok Saintek mencakup mata pelajaran Matematika Saintek, Fisika, Kimia dan Biologi. Sementara Kelompok Soshum mencakup mata pelajaran Matematika Soshum, Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.