Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Tahu, Ini 5 Tips Tembus Universitas Bergengsi Amerika

Kompas.com - 20/04/2019, 10:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tidak banyak siswa Indonesia berhasil diterima dalam jajaran universitas "Ivy League" Amerika Serikat, sebuah istilah yang merujuk pada 8 universitas bergengsi identik dengan kesempurnaan dan elitisme akademis. 

Universitas ini dipandang sebagai universitas paling prestisius di AS dan hampir selalu berada di peringkat teratas dalam daftar universitas top AS, yakni: (1) Universitas Brown, (2) Universitas Columbia, (3) Universitas Cornell (4) Universitas Dartmouth, (5) Universitas Harvard, (6) Universitas Pennsylvania, (7) Universitas Princeton, dan (7) Universitas Yale.

Moses Mayer, siswa Jakarta Intercultural School (JIS) Jakarta meraih prestasi dengan mendapatkan 5 tawaran sekaligus dari universitas bergengsi di Amerika Serikat, termasuk tawaran dari jajaran universitas "Ivy League".

Baca juga: 10 Universitas Terbaik Asia Pasifik, Kampus Indonesia Nomor Berapa?

Lima kampus yang siap menyambutnya adalah Harvard University, Princeton University, Yale University, Cornell University dan University of Pennsylvania. Selain itu, M.E.T UC Berkeley, UCLA, University of Michigan dan Carnegie Melon University juga telah menerima Moses untuk belajar di kampus mereka.

Siswa berprestasi

Moses dikenal sebagai siswa yang banyak meraih berbagai penghargaan kelas dunia sekaligus mengharumkan Indonesia dalam sejumlah kompetisi bergengsi di bidang bahasa, matematika, sains, robotika, informatika dan komputasi.

Ia memenangkan banyak penghargaan olimpiade maupun kompetisi matematika serta informatika atau computer science di tingkat nasional maupun internasional, di antaranya medali emas OSN, medali emas National Olympiad in Informatics di Singapura.

Moses juga mengharumkan nama Indonesia melalui peraihan medali perunggu Internasional Olympiad of Metropolises di Moscow, medali perunggu di Junior Balkan Mathematics Olympiad di Romania, hingga medali-medali dan penghargaan bidang matematika maupun bidang informatika di Cina, Kazakhstan, Hong Kong dan lainnya.

Di sekolah, Moses memiliki nilai sempurna A dan A+ untuk semua mata pelajarannya, dan aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Ia pun berusaha menyebarkan kecintaan terhadap matematika kepada murid-murid lain dengan mendirikan Mu Alpha Tetha – Math Honor Society di JIS.

Klub ini merupakan chapter pertama di Indonesia yang berpusat di Amerika Serikat. Ia juga merupakan bagian dari Student Council dan National Honor Society.

5 tips Moses

Untuk menembus kompetisi di "Ivy Leagues" dan kampus-kampus top ini, Moses harus membuat banyak esai dan tulisan dalam bahasa Inggris sesuai permintaan masing-masing kampus. 

Saat dihubungi Kompas.com (19/4/2019), Moses tidak pelit berbagi ilmu dan memberikan tipsnya untuk mampu menembus universitas bergengsi di Amerika Serikat. Berikut 5 tips yang Moses berikan:

1. Siapkan semua hal-hal diperlukan untuk aplikasi dengan baik. Ada nilai rapor, nilai tes seperti SAT/ACT dan TOEFL/IELTS, dan lainnya. Aplikasi ke universitas di AS (tidak hanya di Ivy League) melihat nilai rapor 4 tahun terakhir (kelas 9-12). Usahakan agar nilai rapor kita dapat sebaik mungkin.

2. Carilah hal yang disukai dan terus melakukannya. Saya sendiri memang sejak bertemu dengan matematika komputer, dan ekonomi sudah sangat menyukai semuanya, sehingga tetap saya pelajari sampai sekarangpun juga. Setelah menemukan hal yang disukai, kita harus sebaik mungkin mengembangkan minat ini.

3. Ceritakanlah diri kita dalam essay-essay, be true about ourselves. Jujur tentang diri kita. Essay adalah kesempatan kita untuk menjelaskan dan memperkenalkan diri kepada tim admission supaya tim seleksi dapat mengenal kita dengan baik.

4. Berani bermimpi tinggi, set your goal, lalu do your best agar bisa mencapai tujuan yang sudah dibuat. Selalu konsisten dan persisten dalam melakukan semua hal.

5. Jangan lupa bawa semuanya dalam doa.

Di masa depan, Moses ingin meniti awal kariernya di luar negeri untuk mencari pengalaman dan menembus jaringan internasional.

“Saya berharap, saya dapat membawa jaringan-jaringan ini agar dapat berguna untuk perkembangan perekonomian Indonesia. Dan tentu saja, saya akan menggunakan ilmu dan ketrampilan data science, matematika dan computer science saya untuk membantu mengatasi permasalahan di Indonesia,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com