Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APP Sinar Mas dan Harian Kompas Dorong Lahirnya Pengusaha Muda

Kompas.com - 27/04/2019, 23:20 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, persentase pengusaha di Indonesia masih terbilang rendah hanya sekitar 3,10 persen dari total jumlah penduduk.

Menyadari kondisi tersebut, Sinar Dunia (SiDU), salah satu produk Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, mendukung lahirnya para pengusaha muda melalui ajang "SiDU Youth Entrepreneurs Forum (YEF) 2019".

Menjalin kerjasama dengan Harian Kompas, "SiDU YEF 2019" memiliki tiga aktivitas utama, yaitu "SiDU Kompetisi Ide Bisnis", "Campus Talk", dan "Entrepreneurs Workshop" yang dilaksanakan sejak 28 Februari – 26 April 2019.

Tumbuhkan semangat entreprenuer

Melalui SiDU YEF 2019 "Campus Talk", SiDU menyambangi lebih dari 1.813 mahasiswa di 12 universitas, di antaranya Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Padjajaran, dan Universitas Gadjah Mada.

Baca juga: Malam Penganugerahan Cerita Kertas: Menggugat Eksistensi Kertas

 

Seluruh rangkaian SiDU YEF 2019 sejalan dengan peran SiDU sebagai pemimpin di industri kertas, di mana kertas kerap menjadi medium penting dalam rangkaian pengambilan keputusan saat memulai dan mengelola bisnis. 

Program ini fokus pada pembekalan pengetahuan, keterampilan berwirausaha, kesiapan mental, dan motivasi bagi para mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha. 

"Ini kali pertama diadakan antara Kompas dan APP Sinar Mas dan kita berharap ini dapat memotivasi mereka untuk giat menumbuhkan jiwa usaha. Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah untuk menumbuhkan sebanyak mungkin jumlah pengusaha," ujar Managing Director Sinar Mas Saleh Husin kepada Kompas.com.

Kompetisi bisnis startup

Selain mengikuti workshop, tiga ide bisnis terbaik dalam SiDU Kompetisi Ide Bisnis juga mendapat penghargaan dan hadiah jutaan rupiah dalam puncak acara SiDU YEF 2019 di Perpustakaan Nasional, Jakarta (26/4/2019).

SiDU Kompetisi Ide Bisnis berhasil merangkul 303 ide bisnis dari para mahasiswa yang tersebar di 28 kota. Ide bisnis terdiri dari lima kategori yaitu teknologi, industri kreatif, agribisnis, kuliner, dan jasa, di mana 50 ide terpilih berkesempatan mengikuti "SiDU Entrepreneurs Workshop".

Dalam workshop tersebut, para mahasiswa dibekali cara menentukan model bisnis, menyusun strategi pemasaran, menyusun rencana keuangan, serta bekal penting lainnya agar dapat mewujudkan ide bisnis mereka.

Para juri terdiri dari Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) Hari Santosa Sungkari; CEO Group of Media, Kompas Gramedia Andy Budiman; dan Pendiri Ceritera.id Edward Suhadi.

Potensi bisnis UMKM anak muda

“Saya sangat bangga dengan ide-ide yang muncul dari para mahasiswa, dan semakin meyakinkan saya bahwa anak-anak muda Indonesia punya potensi besar dalam sektor UMKM serta industri kreatif,” ujar Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) Hari Santosa Sungkari.

Sementara itu CEO Group of Media Kompas Gramedia Andy Budiman menyampaikan proses seleksi cukup berat karena semua ide masuk begitu kreatif dan orisinal.

"Misalnya ide bisnis Kampung Course, sebuah platform yang menyederhanakan proses pendaftaran kursus, atau Geobak, aplikasi yang menghubungkan pedagang keliling dengan pembeli. Saya rasa ide bisnis tersebut punya peluang besar untuk terwujud dan sukses di kemudian hari,” jelasnya.

"SiDU berkomitmen terus mendukung kemajuan Indonesia, salah satunya di sektor wirausaha. Oleh sebab itu, kami menyelenggarakan SiDU YEF 2019 dengan harapan dapat membantu para mahasiswa mengambil langkah pertama dalam membangun bisnis mereka sendiri,” tutur Head of Domestic Cultural Business Unit APP Sinar Mas Santo Yuwana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com