Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Pilih Jurusan PTN di SBMPTN

Kompas.com - 07/06/2019, 21:06 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Semua peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi  Negeri (SBMPTN) tentu mengharapkan bisa diterima di jurusan favorit masing-masing.

Sebab, masuk perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi impian hampir setiap orang dan akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk bisa menjadi mahasiswadi sana.

Tidak heran, setiap tahun persaingan ketat selalu terjadi untuk bisa lolos SBMPTN, termasuk tahun ini. Maka dari itu, bijaklah memilih jurusan di PTN dituju. Sesuaikan dengan bakat, minat, dan kemampuan masing-masing.

Perhatikan juga beberapa kesalahan yang harus dihindari peserta SBMPTN agar tidak salah memilih jurusan. Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari:

1. Tidak menyadari kemampuan

Sebelum memilih jurusan, sadari terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan. Jujurlah pada diri sendiri dan tidak perlu ikut-ikutan teman atau paksaan dari keluarga sehingga memilih jurusan hanya demi gengsi atau ingin dibilang keren.

Baca juga: 5 Kiat Pilih Jurusan Favorit di SBMPTN 2019

Pilih jurusan dan kampus yang sesuai dengan minat dan kemampuan. Beberapa kegagalan lolos SBMPTN sering kali terjadi karena kurang persiapan latihan mengerjakan soal dan memilih jurusan dengan passing grade terlalu tinggi.

2. Kurang melakukan penelitian

Sangat penting untuk memilih jurusan yang pas. Cobalah melakukan penelitian kecil-kecilan mengenai jurusan yang akan dipilih. Cari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang seluk-beluk jurusan itu, milsanya mata kuliah diajarkan, dosen, fasilitas, dan biaya kuliah.

Penting juga mengetahui peluang kerja dari jurusan dipilih karena akan menentukan prospek karier yang akan dijalani masa mendatang.  

3. Pengaruh teman

Salah satu kesalahan dilakukan peserta SBMPTN adalah belum siap meninggalkan masa-masa indah bersama teman-teman SMA. Bayang-bayang mereka masih begitu kuat karena menjadi orang-orang dekat dalam tiga tahun terakhir.

Pengaruh itu pun terbawa saat memilih jurusan di PTN. Tidak sedikit orang memilih jurusan SBMPTN karena ikut-ikutan teman-teman meski sebenarnya dia sendiri tidak suka jurusan itu dan bahkan tidak mampu untuk menjalaninya nanti.

Maka dari itu, pikirkan terlebih dahulu secara matang karena ini menyangkut masa depan masing-masing.

4. Paksaan keluarga

Orangtua dan anggota keluarga juga berperan penting dalam menentukan pilihan di suatu jurusan. Tidak jarang terjadi bahwa orangtua memaksakan kehendak kepada anak karena merasa pilihannya benar dan sesuai pengalaman.

Namun, tidak selamanya pendapat orangtua benar karena zaman sudah berubah. 

Untuk itu dibutuhkan diskusi dengan orangtua untuk membahas bila pilihan jurusan berbeda dengan harapan orangtua. Usahakan cari jalan tengah dan solusi terbaik. Selalu ada jalan keluar jika suatu masalah dibicarakan baik-baik.

5. Jurusan sedikit peminat

Memilih jurusan dengan peminat agar lolos SBMPTN bukan berarti akan diterima dengan mudah. Yang terpenting, belum tentu jurusan tersebut sesuai minat dan kemampuan.

Bisa saja peserta akan diterima di jurusan tersebut tetapi akan kesulitan saat menjalani kuliah nanti karena sebenarnya memang tidak suka dengan pilihan itu.

Sekali lagi, tetap sesuaikan pilihan jurusan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadilah diri sendiri karena peserta sendiri yang akan menjalaninya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau