Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natsha Wilona Bicara tentang Pendidikan Indonesia, Apa Katanya?

Kompas.com - 17/06/2019, 09:31 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Youtuber, aktris, penyanyi, dan model, Natasha Wilona berpendapat sistem pendidikan tinggi di Indonesia saat ini cukup baik dilihat dari biaya dan proses waktunya.

Menurutnya, biaya kuliah di Indonesia masih relatif terjangkau jika dibandingkan dengan biaya kuliah di luar negeri, terutama kampus favorit.

“Kalau biaya masih terjangkau, jauh dibandingkan negara lain yang sudah maju dan universitasnya terkenal, pasti berbeda. Biaya kuliah di Indonesia masih sesuailah,” ucap Natasha ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/6/2019).

Mengenai waktu kuliah, hal itu tergantung dari jurusan atau prodi dipilih. Jika seseorang sudah menentukan pilihan, seharusnya dia memfokuskan diri mempelajari semua mata kuliah di jurusan tersebut dan menyediakan waktu agar dapat menempuh studi sesuai jadwalnya.

Prodi medsos

Namun, setiap jurusan mempunyai jadwal tidak sama berdasarkan programnya masing-masing. Maka dari itu, mahasiswanya yang mesti menyesuaikan diri.

Baca juga: “Youtuber” Masuk Kampus, Ini Tanggapan Natasha Wilona

“Pada dasarnya kalau orang yang serius dan suka dengan kuliah itu pasti akan lebih banyak meluangkan waktu. Kalau jam harusnya fleksibel, setiap jurusan punya jam yang beda-beda,” imbuhnya.

Meski demikian, dia mengaku bahwa jurusan atau program studi yang disediakan perguruan tinggi di Indonesia belum mencukupi kebutuhan para calon mahasiswa dan dunia kerja saat ini. Misalnya program studi kekinian yang berhubungan dengan media sosial.

“Kalau masalah jurusan, harus diakui belum selengkap yang di luar negeri. Ada beberapa yang belum tersedia. Yang belum ada berhubungan dengan sosial media, tapi lapangan kerjanya masih sedikit,” tambah Natasha.

Bicara mengenai peluang kerja, dia menuturkan, sebenarnya sekarang ini kesempatannya sudah cukup banyak. Masalahnya ada pada kurangnya tenaga ahli di bidangnya masing-masing sehingga saat suatu perusahaan membuka lowongan kerja, sulit mendapatkan orang yang cocok untuk diterima.

Perlu pola pikir

Dia pun mencontohkan dari pemberitaan di media massa ketika seorang pengusaha sampai harus bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja karena susahnya mencari orang yang bisa bekerja sesuai lowongan yang tersedia.

“Sebenarnya banyak lowongan kerja, tapi mungkin kita kekurangan tenaga ahli, orang yang benar-benar berminat untuk bekerja, yang punya etos kerja tinggi,” ungkapnya.

Selain pendidikan, bagi dia, pola pikir seseorang juga menentukan kesempatannya memperoleh pekerjaan, baik pada masa sekarang maupun akan datang.

“Itu kembali lagi ke mindset, bukan cuma pendidikan. Mereka harus punya semangat hidup dan kerja yang tinggi. Jadi di masa sekarang dan masa depan, peluang kerja itu kembali ke individu masing-masing,” pungkas Natasha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com