KOMPAS.com – Bendera Indonesia kembali berkibar pada ajang di bidang pendidikan berskala internasional. Kali ini dalam Olimpiade Matematika Internasional atau "International Mathematical Olympiad (IMO) 2019", pelajar Indonesia meraih prestasi membanggakan.
Sebanyak enam medali yang terdiri dari satu medali emas, empat medali perak, dan satu perunggu berhasil dibawa pulang dan membuat tim Indonesia berada di posisi ke-14 dari 110 negara peserta.
Perolehan medali itu dilakukan setelah bersaing dengan lebih dari 600 peserta dari berbagai negara.
Pelajar yang meraih medali emas pada IMO 2019 yaitu Kinantan Arya Bagaspati dari SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Kemudian, pelajar yang mendapatkan empat medali perak masing-masing adalah Jonathan Christian Nitisastro (SMAK Petra 2, Surabaya), Alfian Edgar Tjandra (SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan), Aaron Alvarado Kristanto (SMAK Petra 1, Surabaya), dan Valentino Dante Tjowasi (SMAK Petra 2, Surabaya).
Baca juga: Siswa Indonesia Raih Prestasi di Olimpiade Fisika Dunia Israel
Adapun satu perunggu diraih oleh Farrel Dwireswara Salim dari SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan.
Aleams Barra selaku Koordinator Tim Indonesia untuk IMO 2019 menuturkan, prestasi Indonesia lebih baik dibanding sejumlah negara lain, seperti Australia, Inggris, Kanada, Jerman, dan Belanda.
“Perolehan medali emas kali ini merupakan yang ketiga kalinya yang pernah kita dapatkan setelah sebelumnya kita juga pernah mendapatkan emas pada tahun 2013 dan 2018,” ujar Aleams dalam keterangan di laman resmi Kemendikbud, Kamis (25/7/2019).
Dia menuturkan, para peserta dalam IMO 2019 dituntut mengerjakan enam soal Matematika dalam waktu 4,5 jam. Soal-soal itu terdiri dari empat bidang, yaitu aljabar, kombinatorika, geometri, dan teori bilangan.
Soal-soal tersebut merupakan memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, dan untuk mengerjakannya pun dituntut kecepatan berpikir, ketenangan mental, dan kreativitas yang tinggi.
"Jadi tidak sedikit dari para peserta yang memang kesulitan mengerjakannya. Bahkan setingkat matematikawan profesional pun akan kesulitan untuk mengerjakan soal-soal IMO dalam rentang waktu yang singkat seperti itu,” ucap Aleams.
Dia mengungkapkan bahwa timnya sudah cukup siap mengikuti kompetisi tersebut karena pelatihan dan pembinaan yang maksimal.
Persiapan yang dilakukan baik dari segi fisik maupun mental, serta tanggung jawab.
Sementara itu, Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto, mengutarakan kebanggaannya atas prestasi tim Indonesia sebagai peserta IMO yang terus meningkat sejak tahun 2013.
Dia mengharapkan Tim Olimpiade Matematika Indonesia bisa meraih medali emas secara konsisten dan terus meningkat lebih baik lagi.
"Mereka sangat luar biasa, dan saya bangga tim IMO bisa mempertahankan tradisi emas ini. Mereka layak mendapat apresiasi tertinggi dari negara dan menjadi inspirasi bagi seluruh siswa di Indonesia. Ke depan juga diharapkan akan menjadi para ilmuwan, matematikawan, insinyur, dan ekonom yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ilmu dan teknologi Indonesia,” tutur Purwadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.