Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti Racun Duri Lionfish, Mahasiswa UI Hasilkan Alternatif Anti Kanker Serviks

Kompas.com - 21/08/2019, 16:24 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penelitian mahasiswa yang menghasilkan penemuan baru terus bertambah. Kali ini sekelompok mahasiswa Jurusan Teknik Bioproses Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) menemukan obat anti-kanker serviks berasal dari racun duri ikan lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alami.

Mahasiswa UI tersebut terdiri dari tiga orang yang bernama Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer. Mereka melakukan penelitian yang dilatarbelakangi meningkatnya kasus kematian di Indonesia yang disebabkan oleh kanker serviks.

Menurut data tahun 2018 dari platform berbasis web Globoca, terdapat 32.469 kasus, sebanyak 18.279 kasus di antaranya berakibat meninggal dunia.

Dijelaskan bahwa lionfish mengalami species invasive dengan tingkat reproduksi dan distribusi yang tinggi sehingga menyebabkan ledakan populasi mencapai 700 persen.

Baca juga: Kemenristekdikti Siap Tambah Dana untuk Tingkatkan Penelitian

Ledakan populasi itu mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga bisa menimbulkan kerugian bagi nelayan sekitar.

“Berangkat dari permasalahan tersebut, kami menggali literatur terkait penggunaan lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam. Terlebih lagi, pengobatan melalui kemoterapi juga belum sepenuhnya efektif karena efek samping yang dihasilkannya,” ucap Mustika, seperti dipublikasikan laman resmi UI, Rabu (21/8/2019).

Dia menambahkan, penggunaan lionfish merupakan bagian dari usaha untuk ikut menjaga ekosistem laut karena ikan tersebut merupakan salah satu ikan yang merugikan nelayan.

Melalui uji coba di laboratorium, diperoleh hasil racun lionfish mampu membunuh sel kanker.
Pemilihan ikan lionfish sebagai bahan alternatif karena racun durinya mengandung peptida yang memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker dengan mekanisme induksi apoptosis, yaitu penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif.

Ketiga mahasiswa itu melakukan ekstraksi racun duri lionfish, kemudian dimurnikan dengan presipitasi ammonium sulfat melalui proses pemanasan. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan protein yang memiliki sifat apoptosis terhadap sel kanker serviks.

Selanjutnya, ekstrak racun dari duri lionfish yang telah diperoleh kemudian diujikan secara in vitro terhadap sel kanker.

“Hasil yang diperoleh dari pengujian in vitro terlihat adanya efek inhibisi terhadap sel kanker serviks. Efek inhibisi ini menunjukkan pengujian berhasil membunuh sel kanker yang ada,” jelas Mustika.

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi solusi alternatif untuk pengobatan kanker serviks dari bahan alami. Di sampung itu juga mampu mengatasi permasalahan invasi lionfish di sejumlah perairan sehingga tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com