Mahendra K Datu
Pekerja corporate research

Pekerja corporate research. Aktivitas penelitiannya mencakup Asia Tenggara. Sejak kembali ke tanah air pada 2003 setelah 10 tahun meninggalkan Indonesia, Mahendra mulai menekuni training korporat untuk bidang Sales, Marketing, Communication, Strategic Management, Competititve Inteligent, dan Negotiation, serta Personal Development.

Iacocca, Jobs dan Trump: Kebangkitan Ingatan dan Kehendak

Kompas.com - 23/11/2019, 14:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Manhattan, Selasa 8 November 2016. Bersama dengan sahabat sekaligus mitra bisnis saya, kami mengamati beberapa channel berita di TV hotel sebelum akhirnya memutuskan untuk beredar di jalanan hingga ke Manhattan Selatan. Wall Street adalah tujuan kami.

Hari itu sangatlah istimewa: Pemilu Presiden Amerika!

Sehari sebelumnya kami baru kembali dari Boston setelah mengikuti program pengembangan professional (PDP) beberapa hari di salah satu kampus di Cambridge, MA. Sepanjang hari-hari pelatihan di kelas, sekitar empat-puluhan peserta iseng membahas siapa yang akan memenangkan kursi di Gedung Putih.

CNN, Fox, CNBC dan CBS bergantian menayangkan ‘breaking news’ seolah itu yang paling penting dimunculkan setiap setengah jam.

Layaknya El Classico, baik Donald Trump maupun Hillary Clinton bergantian naik rating-nya selama minggu-minggu terakhir masa kampanye. Seperti mayoritas peserta PDP di kelas kami, saya pun berharap – atau lebih tepatnya ‘yakin’ – bahwa Clinton akan memenangkan pertarungan itu.

Sim Salabim! Trump yang menang!

"Again" adalah tongkat sulap

Saya hanya geleng-geleng kepala. Secara jumlah popular vote, Trump kalah jumlah dengan selisih hampir 3 juta voter dibanding Clinton. Namun sistem electoral vote telah memenangkan Trump (304) melawan Clinton (227). Baiklah, kita tak bisa berdebat soal sistem itu. Tapi, apa yang membuat Trump menang?

Nah ini yang menarik. Meski lebih banyak di unit pengembangan bisnis, untuk sekian lama saya ikut mengurusi pemasaran. Ada satu hal yang mungkin telah membangkitkan spirit nasionalisme Amerika, yakni tagline dalam kampanye Trump: Make Amerika Great Again. Oh, kata ‘Great’? Bukan. Tapi kata ‘Again’!

Di dalam bisnis, ‘again’ adalah tongkat sulap.

Mengingat dan mengulang suatu peristiwa (comemorate) adalah sentimentalisme manusia. Karena masuk ke lubuk sanubari, ia menjadi seperti candu, membuat ketagihan kepada masa lalu. Nah, orang-orang pemasaran sangat suka hal-hal seperti ini.

Ketika bertemu dengan beberapa pebisnis yang mengeluh kok sekarang bisnis susah, dulu gampang cuan, sekali tepok dapat tiga empat nyamuk (nah, benar kan, “duluuu”). Dan seperti biasa, yang disalahkan adalah seluruh dunia. Sentimental sekali!

Saya sangat kagum dengan para industrialis yang tak selalu mengimajinasikan masa depan, tetapi juga menghadirkan kembali nilai-nilai sentimental masa lalu yang abadi. Lebih dari satu dasa warsa ini, kita menjadi saksi segala sesuatu yang ‘retro’, bernuansa kilas balik ke masa lalu, yang tiba-tiba menjadi ‘in’ lagi.

Sepeda motor, mobil, desain interior rumah dan restauran, pakaian, juga fotografi, tiba-tiba secara visual membawa kembali kenangan sentimental kita di masa lalu. Dan kita menjadi terkesima.

Ternyata tak semua visual masa lalu bisa dengan mudah dipunahkan oleh waktu. Dan lagi-lagi, sentimentalisme ini dikapitalisasi dengan baik oleh para pebisnis dan industrialis.

“Apakah anda ingin tampak muda lagi?” begitu bunyi sebuah iklan yang terpampang di The SAX di pusat belanja San Fransisco. Siapa yang tak ingin tampak muda lagi? Rasa-rasanya mayoritas pembaca ingin tampak muda lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau