Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Membangkitkan "Kecerdasan Naturalis" Anak

Kompas.com - 29/12/2019, 14:22 WIB
Albertus Adit,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com - "Kakak, kita main rumah-rumah dari pasir yuk?" Kakak, buat sapu-sapuan dari ranting pohon ini yuk?" Kakak, ini sudah sore ya?"

Beberapa pertanyaan di atas sering dilontarkan anak berusia tiga tahun, atau usia PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jangan khawatir, ternyata ini berkaitan erat dengan naturalist intellegence atau kecerdasan naturalis.

Biasanya, pertanyaan-pertanyaan itu berhubungan erat dengan alam atau lingkungan sekitarnya.

Jika Anda masih asing dengan istilah ini, maka untuk diketahui bahwa kecerdasan ini merupakan salah satu kecerdasan dari sembilan kecerdasan yang diungkapkan dalam teori Howard Gardner, yang dikenal dengan teori multiple intelligence.

Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Langkah-langkah Agar Anak Cerdas dan Cemerlang

Lantas, apa yang dimaksud dengan kecerdasan naturalis itu sendiri?

Dikutip dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, kecerdasan naturalis merupakan salah satu kecerdasan dimiliki seorang anak dalam mengenali, memahami, melihat perbedaan, menggolongkan, dan mengkategorikan apa yang ia lihat atau jumpai di alam atau lingkungan sekitarnya.

Ternyata, kecerdasan ini lekat dengan tumbuh kembang anak. Otak anak bekerja mengenali pola, menangkap persepsi sensor melalui seluruh panca inderanya dan melakukan kategorisasi objek tertentu.

Dengan kecerdasan yang dimilikinya ini, anak akan menjadi lebih peka terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya dan mampu mengidentifikasi tanda-tanda alam yang terjadi di lingkungannya.

Jadi, kecerdasan naturalis menjadi penting untuk dirangsang sejak dini guna masa depan anak yang lebih baik. Sebab akan menjadi sia-sia jika anak memiliki prestasi akademik yang baik namun tidak bisa bersikap ramah terhadap alam dan sekitar.

Maka, inilah cara menggugah kecerdasan naturalis anak dengan beberapa aktivitas berikut:

1. Biarkan anak bermain peran bersama teman sebayanya

Contohnya dulu saat kita masih kecil mungkin sering sekali bermain rumah-rumahan dengan memanfaatkan benda-benda alam di sekitar. Menjejerkan batu-batu kecil untuk dijadikan sebagai tembok, menjadikan ranting pohon sebagai sapu atau penyekat ruangan, atau daun kelapa dijadikan sebagai keris, dan sebagainya.

Nah, saat melihat anak sedang bermain demikian maka biarkanlah mereka asyik bermain, sebab saat bermain itu anak mampu mengidentifikasi bagian-bagian rumah beserta fungsinya, mampu memanfaatkan benda-benda alam untuk sesuai dengan imajinasinya.

2. Pelihara hewan atau tanaman di rumah

Jika memelihara kucing, anjing, tanaman bunga atau buah-buahan, maka anak akan belajar merawat dan menghormati alam, baik hewan maupun tumbuhan.

Baca juga: Ingin Anak Cerdas? Biarkan Mereka Bermain!

Sehingga sikap peduli, penuh kasih sayang, suka merawat kebersihan dan keindahan ini melekat dalam diri anak sejak kecil.

Saat dewasa nanti anak pun akan memperlakukan alam atau pun kepada sesama dengan perilaku yang baik pula.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com