KOMPAS.com - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyediakan layanan restorasi (perbaikan) Arsip Keluarga yang basah bahkan rusak terkena air akibat bencana banjir mulai 2 Januari 2019.
Curah hujan yang tinggi pada malam pergantian tahun 2020 telah mengakibatkan sejumlah area pemukiman di Wilayah Jadebotabek terkena bencana banjir.
Salah satu dampak dari bencana banjir adalah adanya sejumlah Arsip Keluarga yang basah bahkan rusak terkena air.
Bagi masyarakat yang memiliki Arsip Keluarga terdampak bencana banjir dapat segera mendatangi posko ANRI tersebut.
Korban banjir bisa langsung membawa arsip seperti ijazah, akte kelahiran, kartu keluarga, sertifikat tanah, buku nikah dan lainnya langsung ke Posko Layanan Restorasi Arsip Keluarga secara gratis di Gedung ANRI, Jl. Ampera Raya No. 7, Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca juga: Kemendikbud Pastikan Beri Bantuan Seragam Sekolah untuk Siswa Korban Banjir
“Kami sediakan buka posko di arsip nasional. Silakan masyarakat datang kami bantu secara cuma-cuma alias gratis,” kata Direktur Preservasi ANRI, Kandar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/1/2020).
Kandar menyebutkan, pihak ANRI akan mengidentifikasi kerusakan arsip-arsip dan lalu menentukan langkah perbaikan.
Menurutnya, perbaikan bisa dilakukan untuk arsip terendam air, tulisan masih bisa terlihat, robek, arsip yang tak dilaminating, arsip asli, dan tinta tidak pudar.
“Kalau datang, arsip sebaiknya dibungkus pakai map. Jangan terkena sinar matahari, nanti bisa rusak,” jelasnya.
ANRI membatasi layanan restorasi Arsip Keluarga yaitu maksimal 10 lembar per keluarga.
ANRI, lanjutnya, juga menyediakan layanan penjemputan arsip secara kelompok. Masyarakat bisa mengumpulkan arsip di sebuah tempat dan nantinya akan diambil pihak ANRI.