KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menyiapkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar di Asia Tenggara.
Kemendikbud dan Kemenlu berkoordinasi dalam penyiapan tenaga pengajar Bahasa Indonesia untuk penutur asing ke wilayah Asia Tenggara maupun mengirimkan materi bahan pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing ke para duta besar.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenlu. Kami sudah komunikasi dengan Sekretariat tetap Asean di Jakarta untuk bicarakan langkah-langkahnya," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Dadang Sunendar seusai acara Taklimat Media Hari Bahasa Ibu Internasional 2020 di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Saat ini, Kemendikbud juga memiliki program kerja dalam tiga tahun terakhir yakni memberikan prioritas pengiriman pengajar Bahasa Indonesia bagi penutur asing ke wilayah Asia Tenggara.
Baca juga: BIPA, Tingkatkan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional
Secara keseluruhan, Kemendikbud telah mengirim 793 penugasan pengajar Bahasa Indonesia untuk penutur asing ke sekitar 29 negara.
"Ada negara yang dikirimkan pengajar Bahasa Indonesia untuk penutur Asing berulang. Ada yang setiap tahun minta (dikirimkan)," ujarnya.
Kemendikbud juga telah menyusun bahan pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing setiap tahun secara cetak maupun daring. Kemendikbud mengirimkan bahan pengajaran ke seluruh perwakilan Indonesia di seluruh dunia yaitu duta besar dan negara-negara yang memiliki Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud).
"Kami punya 17 Atdikbud di bawah Kemendikbud dan Kemenlu. Kami bekerja sama dalam internalisasi bahasa ini," ujar Dadang.