KOMPAS.com - Virus corona atau Covid-19 yang sudah melanda berbagai negara kini mulai menjangkit warga di Indonesia. Tentu hal ini membuat pemerintah harus bekerja keras.
Tapi, bagaimana jika virus itu kemudian menjangkit Anda dan keluarga. Apakah benar ini penyakit corona atau hanya demam dan flu biasa?
Pasti banyak pertanyaan muncul di masyarakat karena memang penderita virus corona di berbagai daerah terus bertambah, hingga membuat suatu kegelisahan dan ketidakpastian.
Baca juga: Titik Pintar, Aplikasi Game Edukatif dan Gratis bagi Anak SD
Dikatakan tidak pasti, karena indikasinya memang tidak langsung bisa terdeteksi. Sehat belum tentu negatif. Bahkan sakit juga belum tentu positif, bisa jadi dalam masa inkubasi. Tetapi kondisi ini membuat kita was-was dan kadang tidak tenang.
Karena virus corona sudah menyebar ke berbagai negara, tak heran jika ada beberapa negara melakukan lockdown. Secara harfiah, lockdown dapat diartikan kuncian atau mengunci.
Tetapi secara umum, lockdown diartikan isolasi, atau karantina yang berarti prosedur keamanan darurat di mana aparat melarang orang keluar masuk suatu lokasi. Semua itu bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Beberapa daerah sudah menerapkan kebijakan agar siswa sekolah diliburkan selama dua minggu, dimulai 16 Maret 2020 sampai 14 hari kedepan. Tapi libur bukan berarti bebas belajar, namun siswa belajar di rumah dengan mendapat tugas dari guru.
Selain belajar, siswa juga diminta untuk diam selama dua minggu. Lantas, bagaimana kita menyikapi ini? Membuat rencana selama dua minggu ke depan adalah salah satu cara kita dan keluarga tetap produktif.
Karena itu, simak Panduan "Diam" di Rumah bersama Buah Hati yang dipersembahkan Sahabat Keluarga Kemendikbud RI.
Bagi orangtua yang setiap harinya biasa bekerja di luar rumah dan tiba-tiba karena pandemi virus corona harus "diam" di rumah selama dua minggu.
Apa yang harus dipersiapkan orangtua pada anak, khususnya anak usia PAUD, TK dan SD, ini panduannya:
1. Diskusi bersama anak
Beri penjelasan ke anak bahwa pada dua minggu ke depan akan melakukan kegiatan di rumah karena di luar banyak virus. Buatlah suasana nyaman di rumah.
2. Buat daftar menu
Dengan membuat jadwal makan dan menu orang tua akan bisa mengatur belanja sesuai dengan kebutuhan. Ini mengurangi risiko saat kondisi panik.
Baca juga: Kapan Anak Ikut Bimbel? Orangtua, Perhatikan 3 Hal Ini
3. Buat daftar aktivitas
4. Buat jadwal untuk diri sendiri