Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Online UGM Diikuti 23.000 Mahasiswa dan 3.180 Sesi Kuliah

Kompas.com - 19/03/2020, 17:52 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki hari ketiga penutupan area kampus sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, kuliah online yang diterapkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak Senin (16/3/2020), telah diikuti 23.000 mahasiswa dengan 3.180 sesi perkuliahan dan 1.299 video belajar yang diunggah.

Hal tersebut dipaparkan oleh Direktur Sistem dan Sumber Daya Informasi, Widyawan, ST, M.Sc., Ph.D. Ia mengatakan, untuk memfasilitasi sistem pembelajaran daring ini UGM telah menyediakan beberapa fasilitas.

Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM Dr. Hatma Suryatmojo menambahkan, sebelum ada kasus virus Corona, UGM sebenarnya sudah secara aktif menyosialisasikan dan memberikan pelatihan bagi dosen untuk kuliah daring dengan aplikasi webex yang disediakan universitas.

Baca juga: Belajar di Rumah, 2.500 EBook hingga 1.000 Video Belajar Digratiskan

Dosen juga diperbolehkan menggunakan aplikasi daring lainnya, seperti skype, google hangout, webinar, zoom meeting.

"Kita sudah menyosialisasikan kuliah daring dengan model “learning manajemen system” ini sejak 2017, namun dengan situasi sekarang justru menjadi tantangan bagi kita bagaimana dosen dan mahasiswa harus terlibat semuanya," kata Hatma dalam laman resmi UGM, Kamis (19/3/2020).

Memasuki hari ke-3 pembelajaran daring, kata Hatma, seluruh sivitas akademika hampir semuanya memanfaatkan teknologi kuliah daring.

"Di tengah kondisi kegawatdaruratan dan keterbatasan, kita beruntung sudah menyiapkan metode pembelajaran sebelumnya," katanya.

Baca juga: Cegah Corona, Ini Cara Belajar Jarak Jauh Sekolah Indonesia di Arab Saudi

"Kita berikan keleluasaan bagi dosen, namun yang belum terbiasa kita memberikan tutorial hingga pelatihan," katanya.

Kuliah online diharapkan bebas kuota

Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App, Sc., menuturkan pembelajaran kuliah online yang dijalankan cukup berjalan lancar meski ada sedikit kendala di awal karena harus adaptasi dengan sistem serta koneksi.

Sejumlah mahasiswa bisa mengalami kendala untuk menyediakan kuota internet untuk mengakses aplikasi atau situs pembelajaran yang disediakan oleh pihak kampus.

"Mereka harus sediakan kuota yang cukup, sementara baru satu provider yang memberikan biaya gratis, mudah-mudahan diikuti provider yang lain,” ujarnya.

Untuk mengatasi kendala koneksi, kata Eko, ia sengaja menggunakan gabungan beberapa platform, seperti webex UGM, WA dan simaster grup.

"Kalaupun menggunakan video saya lakukan tidak terlalu lama sekitar 30-40 menit. Selebihnya saya memberikan tugas mandiri," paparnya.

Baca juga: Kenali 3 Gaya Belajar Anak agar Belajar di Rumah Menyenangkan

Dalam situasi kegawatdaruratan wabah corona ini ia mengusulkan pihak universitas menyediakan bebas kuota untuk mengurangi beban finansial bagi dosen dan mahasiswa.

Sebab, kebijakan bebas kuota ini akan juga mengurangi kemungkinan mahasiswa keluar rumah atau kos untuk mencari koneksi wifi internet seperti di kafe, bahkan ada yang balik ke kampus.

"Kalau pun ke kampus, kita imbau untuk tetap menjaga jarak dengan teman-temannya," kata Eko yang setiap hari memberikan dua kali kuliah online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau