Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencipta Platform Sebaran Covid-19 di DIY, Oscar: Mahasiswa Harus Berani Riset

Kompas.com - 25/05/2020, 14:18 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Biasanya, suatu penelitian membutuhkan waktu cukup lama. Apalagi hasilnya. Tentu tak bisa langsung dinikmati.

Hanya saja, suatu penelitian yang tujuan utamanya untuk membantu sesama pasti kelak akan bermanfaat. Bahkan hasilnya bisa diluar dugaan.

Seperti halnya yang dilakukan oleh pemuda asal Yogyakarta bernama Daniel Oscar Baskoro, riset yang dilakukan bersama temannya pada 2013 kini bisa bermanfaat saat pandemi Covid-19.

Riset apa itu? Ternyata Oscar, sapaan Daniel Oscar Baskoro bersama tiga rekannya saat masih kuliah di UGM pada 2013 berhasil membuat platform "Health Circle" untuk mengetahui persebaran penyakit menular yang ditransformasikan lewat peta secara real time.

Baca juga: Kemenristek Kucurkan Dana Rp 20 Miliar untuk Riset dan Inovasi Penanganan Corona

Karena platform itu, mereka diundang Google datang ke Amerika Untuk mengembangkan platform "Health Circle" pada tahun 2013.

"Dulu pada tahun 2013, belum banyak yang menganggap penting kesehatan. Barulah sekarang kejadian ada virus corona, orang mulai menganggap penting," ujar Oscar saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/5/2020).

Buat platform sebaran covid di DIY

Berkaca dari 2013 itu, akhirnya Oscar berpikir bahwa platform yang dibuat bersama teman-temannya dulu itu kembali dia hidupkan karena ada pandemi Covid-19 ini.

Menggandeng relawan digital lain, dia membentuk tim dan membangun platform yang sebelumnya sudah mendapat lampu hijau dari Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo)
DIY untuk mengembangkan platform sebaran Covid-19.

"Jadi, saya membuat platform https://sebaran-covid19.jogjaprov.go.id ini bersama tim. Tentu platform ini diadaptasi dari riset saya 7 tahun lalu," katanya.

Menurut Oscar, dari platform itu orang bisa mengetahui informasi ada ODP, PDP, dan positif Covid-19 di sekitar. Caranya pertama dapat melalui GPS. Nanti akan muncul sebaran sesuai dengan radius yang dipilih, yakni ada 3 Km, 5 Km dan 7 Km.

Untuk cara kedua ialah dengan memasukan kode pos. Di mana kode pos ini mengacu pada kecamatan. Sehingga informasi yang diberikan ODP, PDP dan positif Covid-19 dalam tingkat kecamatan.

"Dengan platform ini, orang akan mudah mengetahui informasi penyebaran Covid-19 di suatu tempat. Tidak perlu lihat peta atau grafik tapi cukup dengan memasukkan kode pos atau GPS," terangnya.

Mahasiswa harus belajar riset

Sebagai salah satu alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Columbia University, USA (Master of Science Technology Management), Oscar berharap pemuda dan pemudi juga bisa aktif berkontribusi bagi Indonesia pada bidang apapun.

Terlebih pada para mahasiswa yang masih kuliah, dia berharap mahasiswa aktif melakukan suatu riset atau penelitian.

"Yang penting mau melakukan sesuatu yang bermanfaat. Jangan memikirkan pendapat orang lain dari apa yang kita lakukan saat ini. Sebab, suatu riset memerlukan proses dan bisa saja dampaknya baru akan terasa kemudian hari," tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau